Berita

Srikandi Covid-19/Net

Nusantara

Cerita Srikandi Covid-19, Diuji Panasnya Baju Hazmat Dan Khawatir Menularkan Virus Pada Keluarga

SENIN, 04 MEI 2020 | 16:50 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Indonesia dan negara-negara lainnya, tengah berperang melawan musuh yang tak terlihat yakni pandemik virus corona baru atau Covid-19.

Di Indonesia sendiri, sudah terdapat belasan ribu kasus positif dan ratusan meninggal dunia karena Covid-19. Dari ratusan orang yang meninggal dunia karena Covid-19, beberapa diantaranya merupakan perawat atau dokter.

Meski begitu, mereka yang tulus dalam bekerja. Para tenaga medis, relawan dan lainnya rela meninggalkan keluarganya, demi membantu pasien Covid-19 agar cepat sembuh serta bisa kembali berkumpul bersama keluarga.


Tebalnya pakaian hazmat dan kelengkapan lainnya, menjadi ujian. Mereka harus menahan hawa udara panas.

Seperti yang diceritakan oleh, salah seorang Relawan Covid-19 dari Palang Merah Indonesia (PMI) Tangerang Selatan, Fitratun Nisa.

Nisa turut berperan langsung ketika mengantarkan pasien sembuh dari Rumah Lawan Covid-19 Tangsel, pada Minggu (3/5) untuk kembali berkumpul bersama teman dan keluarganya.

Perasaan takut, khawatir terus hinggap dipikirannya. Namun, rasa takut dan khawatirnya berhasil dikalahkan dengan rasa kemanusiaannya yang tinggi untuk menolong.

"Ada rasa takutnya, karena ini yang dilawan virus engga keliatan. Kalau banjir atau gempa kan keliatan wujudnya. Tapi, kalau saya pribadi sih ngerasa enggak enak aja kalau enggak bisa turun bertugas," papar Nisa kepada Kantor Berita RMOLBanten, Senin (4/5).

Nisa juga mengatakan, jika semua itu merupakan risiko yang harus dihadapinya sebagai relawan.

"Tapi itu sih emang sudah risiko kalau jadi relawan kan ya, hal yang seperti itu enggak akan bisa dihindari," ucapnya.

Dua tahun lamanya, Nisa sudah menjadi relawan. Namun, disaat situasi pandemik Covid-19 ini, ia hanya takut akan kesehatan keluarganya. Berbeda dengan kejadian bencana alam seperti banjir atau gempa.

"Saya bukan takut tertular, saya cuma takut nularin ke orang lain, wabahnya ini kan enggak main-main. Kalau gempa atau banjir selama tugas misalkan saya ketiban reruntuhan gempa atau hanyut pas banjir itu yang dirugikan saya sendiri karena saya yang kena sendiri enggak ngajak siapa-siapa," jelasnya.

"Kalau wabah Covid-19 ini kan saya bisa aja saya imunitasnya kuat bisa melawan virus itu, tapi saya malah membawa ke orang lain atau keluarga saya di rumah," ungkap Nisa.

Walaupun begitu, orang tua Nisa kerap mendukung keputusan yang diambil oleh dirinya.

"Kalau keluarga saya sih aman-aman aja selalu ngasih izin, karena memang orang-orang rumah sudah paham kok. Kalau semisal mereka enggak kasih izin pasti saya cari celah buat dapet izin," katanya.

Nisa pun berpesan dan mengajak kepada seluruh warga Tangsel dan seluruh warga lainnya di Indonesia, untuk terus patuh terhadap imbauan pemerintah dan terus menjaga kesehatan serta kebersihan.

"Semoga Covid-19 cepat selesai. Dan, warga bisa mematuhi imbauan pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19," demikian Nisa.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya