Berita

Harun Masiku/Net

Hukum

Pakar Hukum: Ada Skenario Besar Mengapa Harun Masiku Belum Ditangkap

JUMAT, 01 MEI 2020 | 14:05 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kader PDI Perjuangan, Saeful Bahri yang juga terdakwa dalam perkara dugaan suap terkait pergantian anggota DPR RI terpilih 2019-2024 akan memasuki babak baru.

Saeful Bahri akan menghadapi sidang tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum KPK usai para saksi sudah dihadirkan di hadapan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Sidang agenda tuntutan tersebut akan berlangsung pada Rabu (6/5) besok.


Namun demikian, KPK hingga saat ini belum mampu menangkap tersangka lainnya yakni Harun Masiku, yang juga merupakan kader DPP PDIP.

Padahal, Saeful Bahri kerap kali menyebut bahwa uang suap berasal dari Harun Masiku.

Meskipun, ia juga selalu melaporkan setiap peristiwa transaksi uang tersebut kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.

Melihat itu, pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menilai, adanya skenario besar yang terjadi sehingga hingga detik ini Harun Masiku tak kunjung ditangkap.

"Saya menduga ada skenario besar untuk memotong mata rangkain fakta sehingga Harun sampai detik ini belum tertangkap," ucap Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (1/5).

Padahal, KPK pun juga telah melibatkan Polri untuk memburu dan menangkap Harun. Namun, upaya tersebut juga tak mampu membuahkan hasil.

"Sangat mungkin ada yang ditakutkan dengan adanya kesaksian Harun, sehingga hingga sampai ini belum menemukan titik terang tentang keberadaannya," katanya.

Karena kata Saiful, jika Harun Masiku tak kunjung ditangkap dan di adili di persidangan, maka akan ada fakta tersembunyi yang tidak akan terungkap.

Hal tersebut dapat memberikan keuntungan pihak-pihak tertentu yang terlibat dalam kasus yang juga menjerat Komisioner KPU, Wahyu Setiawan dan juga kader PDIP lainnya yakni Agustiani Tio Fridelina.

"Justru dengan tanpa Harun Masiku akan ada fakta tersembunyi yang tidak terungkap dalam persidangan, dengan demikian akan ada pihak-pihak yang diuntungkan. Kalau Harun belum tertangkap, maka saya yakin pembuktian tidak akan optimal. Sulit untuk menjerat pihak lain yang terlibat," jelasnya.

Dengan demikian, Saiful pun menduga tak kunjung ditangkapnya Harun Masiku merupakan bagian dari rencana besar agar tidak dapat menjerat pihak lain yang mungkin terlibat.

"Bisa saja ini sudah bagian dari rencana besar yang sengaja dilakukan agar tidak dapat menjangkau pihak lain yang terlibat," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya