Berita

Kader PDIP, Saeful Bahri/RMOL

Hukum

Saeful Bahri Ngaku Selalu Lapor Ke Hasto Kristiyanto Setiap Peristiwa Transaksi Uang

KAMIS, 30 APRIL 2020 | 13:28 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kader PDI Perjuangan, Saeful Bahri yang juga terdakwa dalam perkara dugaan suap terkait pergantian anggota DPR RI terpilih 2019-2024 mengaku selalu melaporkan jika ada peristiwa transaksi uang dari Harun Masiku.

Hal itu disampaikan Saeful Bahri saat diperiksa sebagai terdakwa di hadapan Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (30/4).

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ronald Worotikan mempertanyakan isi percakapan antara terdakwa Saeful dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.


Awalnya Jaksa Ronald mempertanyakan isi chat yang berisi tentang dana penghijauan. Setelah dijelaskan Saeful, Jaksa langsung kembali mempersoalkan chat lainnya pada 23 Desember 2019.

"Kemudian ada tanggal 23 Desember saudara melaporkan, 'ijin lapor mas hari ini P. Harun geser 850'. Ini maksudnya apa?" tanya Jaksa Ronald kepada Saeful.

Saeful pun menyebut bahwa penyampaian itu ia lakukan setelah ia pernah mendapatkan teguran dari Hasto karena pernah meminta dana operasional untuk pengurusan di KPU RI.

Sehingga, setiap peristiwa yang berkaitan uang tersebut, Saeful selalu melaporkan kepada Hasto.

"Jadi saya sempat ditegur oleh Pak Hasto sebelumnya bahwa saya minta dana operasional kepada Pak Harun. Tapi kemudian karena ada peristiwa tersebut ya saya pada akhirnya setiap ada peristiwa saya coba lapor," jawab Saeful.

Dari laporan tersebut, Hasto pun menjawab dengan kata 'Ok sip'.

Hal itu juga sesuai dengan keterangan Hasto Kristiyanto saat menjadi saksi pada persidangan sebelumnya yakni pada Kamis (16/4) kemarin.

Hasto pun mengaku langsung menghubungi Saeful dan menegur karena Saeful telah meminta uang kepada Harun Masiku.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya