Berita

Bakhtiar Ahmad Sibarani/Net

Nusantara

Pemkab Tapanuli Tengah Siapkan Dua Gedung Karantina Bagi Pemudik

SENIN, 27 APRIL 2020 | 10:57 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara telah menyiapkan dua gedung karantina bagi warga yang masih nekat mudik ke daerah yang beribukota Pandan itu.

Minggu kemarin (26/4), Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani didampingi Wakil Bupati Tapteng Darwin Sitompul mentinjau pelaksanaan isolasi bagi pemudik asal Tapteng di dua gedung karantina.

Dua gedung karantina itu adalah, Mess BPSDM Tapteng di Kecamatan Pinangsori dipersiapkan untuk pemudik perempuan, dan Gedung Asrama Prodi Keperawatan Tapteng di Sihaporas, Kecamatan Pandan dipersiapkan untuk pemudik laki-laki.


Penyediaan gedung karantina untuk isolasi selama 14 hari bagi para pemudik Tapteng yang baru tiba merupakan tindak lanjut atas Keputusan Forkopimda Tapteng dalam Rapat Kerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tapteng Tahun 2020 yang telah dilaksanakan pada 16 April 2020.

Pada saat melaksanaan tinjauan, Bupati Bakhtiar mengatakan telah ada 15 orang pemudik yang menempati kedua gedung karantina itu. Di Gedung Asrama ada 11 laki-laki yang diisolasi, dan di Mess BPSDM ada 4 perempuan yang diisolasi. Jadi total sudah ada 15 orang yang diisolasi.

"Ini ada yang dari Makassar, ada yang dari Bekasi, sudah barang tentu perlu kita lakukan antisipasi dan kita berdoa agar beliau tidak terjangkit penyakit apapun. Namun upaya pencegahan sudah barang tentu kita lakukan. Jadi kita diamkan dulu di sini 14 hari. Makan dan minumnya kita persiapkan, kita jaga, apabila kita lihat perkembangannya bagus kita balikkan ke kampungnya. Namun apabila kondisinya tidak baik, suhu badannya naik dan ada gejala tertentu kita akan cek di RSUD Pandan, setelah itu akan kita rujuk ke Rumah Sakit Rujukan Pemerintah Provinsi," tuturnya.

"Sampai saat ini, kondisi yang diisolasi insyaAllah masih baik. Namun yang perlu diketahui masyarakat banyak adalah pasien yang tanpa gejala, tidak menunjukkan kalau dia terkena penyakit. Jadi itu yang perlu kita antisipasi," kata Bupati Bakhtiar menambahkan.

Ditambahkan, desa-desa yang ada di Tapteng sudah disiapkan satu rumah untuk isolasi. Jadi apabila di dua gedung full, maka akan diisolasi di desa-desa. "Tapi harapan kami, masyarakat Tapanuli Tengah yang ada diluar Tapanuli Tengah, tolong jangan pulang dulu ke Tapanuli Tengah," tekan sang bupati.

Soal bantuan, Pemkab Tapteng sudah menyalurkan 17 ribu karung beras, menyudul paket bantuan 40 ribu yang terdiri dari beras, minyak goreng, gula, dan mie instan. Terkait bantuan PKH memiliki pendamping sendiri, jadi apabila ada yang mengarahkan kepala desa yang bermain, itu bohong, karena PKH tidak urusan kepala desa, tapi dari Kementerian Sosial.

"Saya akan meminta Kapolres untuk memeriksa pendamping PKH ini apabila ada orang kaya yang mendapat. Sempat ada yang memiliki mobil mendapat PKH, kalau sempat itu terjadi laporkan kepada kami, kami akan minta pendampingnya untuk diperiksa. Kadis Sosial agar menempelkan informasi siapa yang dapat PKH, apakah keluarga miskin. Jadi kalau kita masuk program keluarga harapan, mohon maaf ini masyarakat miskin, tapi apabila sudah punya rumah, punya sepeda motor, ngapain lagi dikasih PKH. Tapi sekarang ini ada orang yang menggiring opini walaupun kadang-kadang di media sosial dan akun palsu tapi masyarakat terbawa, bahwa kepala desa yang disalahkan, bupati yang disalahkan. Kita sudah berusaha tapi pendampingnyalah yang mendata masyarakat penerimanya," papar Bupati Bupati Bakhtiar.

Menurutnya, pendamping PHK harus bekerja jujur. Kepala desa pun sudah ada yang mengeluh bahwa pendamping ini tidak ada koordinasi, tapi masyarakat menyalahkan kepala desa.

"Polisi harus cek itu pendampingnya. Apa ada pendamping yang bermain. Itu tidak ada hubungannya kepada kami, Kadis Sosial sifatnya pembina, koordinasi. Jadi jangan ada yang menyesatkan informasi, apabila ada yang menghujat kepala desa memakan dana PKH, keluarga kepala desa yang mendapat fitnah. Jadi saya sarankan agar bertobat dan meminta maaf kepada aparat pemerintahan yang difitnahnya itu karena itu bukan urusan mereka tapi itu urusan pendamping PKH. Saya akan mengundang pendamping itu supaya mendata yang sebenarnya. Tidak semua pendamping itu jahat dan tidak semua pendamping itu baik," tuturnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya