Berita

Salamuddin Daeng/Net

Bisnis

BBM Belum Turun, Pengamat: Ini Akan Jadi Catatan Sejarah Bahwa Pemerintah Tidak Peduli

SENIN, 27 APRIL 2020 | 04:39 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Hingga saat ini, pemerintah belum menampakkan keseriusan untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) di Tanah Air.

Hal ini menuai beragam sorotan lantaran belum berubahnya harga BBM di Indonesia berbanding terbalik dengan kondisi harga minyak mentah dunia yang anjlok.

Melihat kecenderungan pemerintah yang masih mendiamkan harga BBM, pengamat ekonomi Salamuddin Daeng berpandangan kebijakan pemerintah tersebut sarat dengan kepentingan politik.

"Ternyata ini (penurunan BBM) bukan bisnis biasa atau jualan tempe atau tahu atau cendol, yang harga jualnya ditentukan harga bahan baku. Tapi ini adalah bisnis politik, yakni berbisnis dan memasang harga politik," kata Salamuddin Daeng kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/4).

Ada hitung-hitungan tersendiri yang dilakukan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang masih mendiamkan harga BBM. Pemerintah, kata Salamuddin, tengah mengatur harga beli dan jual BBM yang diatur Menteri ESDM.

"Tapi ini akan jadi catatan sejarah bahwa pemerintah ignorance, tidak peduli apapun, termasuk penurunan harga minyak maupun masalah kemanusiaan dalam menentukan harga kebutuhan dasar rakyat," tegas peneliti dari AEPI ini.

"Seharusnya kebijakan yang manusiawi yang diambil sekarang. Itu adalah harga politik dan politik kita belum memihak ke rakyat," tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya