Berita

Eks Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat/Net

Politik

Jumhur Hidayat: Kartu Prakerja Program Tercela Yang Harus Dihentikan

MINGGU, 26 APRIL 2020 | 06:21 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Saturday Discussion (Sadis) yang digagas oleh Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) kembali digelar untuk kedua kalinya secara daring.


Diskusi kedua ini mengusung tema 'Kartu Prakerja; Untuk Apa dan Siapa' berlangsung Sabtu malam (25/4) pukul 20.30-23.00 WIB dengan dimoderatori oleh Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Malaysia, M. Rajiev Syarif.

Direktur Wahid Foundation, Yenni Wahid turut menjadi narasumber pembuka. Kemudian ada mantan Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat; Ketua PPI Turki 2020-2021, Usamah Abdurrahman; Ketua Serikat Pekerja JICT, Nova Sofyan Hakim; Sekretaris Jenderal DPP KNPI, Jackson A.W. Kumaat.

Dalam pemaparannya, Yenny Wahid menilai ide Kartu Prakerja cukup bagus untuk memenuhi kebutuhan pekerja yang terkena PHK di mana cara tersebut sudah diterapkan di beberapa negara lain. Namun ada beberapa hal yang patut dikritisi.

“Yang saya kritisi adalah implementasinya, kenapa hanya menunjuk delapan platform digital tanpa proses tender. Ini berbeda dengan BLT yang bisa langsung dibelanjakan di warung, tapi kalau Prakerja ini margin-nya kegedean,” ujar Yenni.

Kritikan juga disampaikan oleh eks Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat yang menganggap program unggulan Presiden Joko Widodo ini tak solutif dak tak efektif.

“Program Prakerja adalah program tercela yang harus dihentikan karena banyak hal yang secara nyata terlihat sebagai proses pencurian uang negara," sambungnya.

Di sisi lain, KNPI juga mewanti-wanti kepada pemerintah untuk berhati-hati dalam menjalankan program dengan nilai anggaran yang sudah ditingkatkan menjadi Rp 20 triliun tersebut. Sebab, program tersebut rawan dikorupsi seperti halnya megaproyek KTP elektronik.

“Ini mirip-mirip seperti proyek e-KTP, jangan sampai ini juga jadi skandal megakorupsi seperti e-KTP. Maka dari itu DPP KNPI dengan tegas menolak Kartu Prakerja," tandas Sekjen KNPI, Jackson Kumaat.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya