Potongan video Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto saat membela Jokowi/Repro
Pidato Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto yang menyita perhatian banyak kalangan, dinilai tidak ada yang istimewa. Sebab, sarat dengan kepentingan politik Partai Gerindra selaku partai pendukung pemerintah.
Terlebih, Prabowo tidak banyak menyinggung masalah Kementerian Pertahanan (Kemenhan) tapi justru sebagai seorang Ketua Umum parpol semata.
Begitu kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Kamis (23/4).
"Jadi, bisa saja Pidato ini lebih kental nuansa Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra dibanding sebagai Menhan," ujar Dedi Kurnia Syah.
Pengamat politik jebolan Universitas Telkom ini menilai, seharusnya Prabowo Subianto cukup membeberkan kinerjanya selaku Menhan dan bagian dari pemerintah. Jadi, tidak terkesan sibuk membela penguasa dengan kendaraan partai Gerindra.
"Sebagai Menhan Prabowo tidak perlu lakukan pembelaan pada Presiden, tetapi lebih pada aktifitas kerja yang memang mengarah pada kontribusi penanganan wabah dari sisi pertahanan," kata Dedi Kurnia Syah.
"Inilah hal yang perlu dikoreksi, bahwa masuk dalam jajaran eksekutif seharusnya tidak merangkap jabatan sebagai ketua umum Parpol, agar sekat profesionalisme itu terlihat jelas, tidak bias," imbuhnya menegaskan.