Berita

Kompi Zeni Nubika Ikut Terjun Dalam Penanganan Covid-19/Net

Pertahanan

Turut Menangani Covid-19, TNI AD Turunkan Pasukan Zeni Nubika

SENIN, 20 APRIL 2020 | 06:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

TNI AD turut serta berpartisipasi dalam penanganan Covid-19. TNI AD menerjunkan satuan Zeni Nubika, dalam melakukan mitigasi ekstraksi triase dan dekontaminasi, layaknya tenaga medis.  

Pasukan ini nyaris tidak pernah terdengar dalam pemberitaan media massa. Padahal perannya dalam penanganan wabah virus corona tidak bisa dianggap sebelah mata.

Kompi Zeni Nuklir, Biologi, dan Kimia, atau Kompi Zeni Nubika Ditzi TNI-AD berada di bawah Direktorat Zeni Angkatan Darat yang dibentuk pada 22 April 1986.


Sejak berdirinya, kompi Nubika bekerja sama dengan Pemda, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Balai Penelitian Verteliner (Balivet), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Depkes RI serta instansi terkait lainnya.

Kompi ini merupakan satu-satunya satuan yang dimiliki Indonesia dan TNI-AD untuk mengantisipasi ancaman bahaya nuklir, biologi dan kimia.

Lewat tayangan video dalam akun Twitter TNI AD, Senin (20/4),  terlihat bagaimana pasuka ini juga turut serta berpartisipasi dalam penyediaan sarana dan prasarana untuk kelengkapan penanganan Covid-19.

Tidak saja tenaga kesehatan dan perbelakalan, pasukan langka ini juga berhadapan langsung paparan wabah dibawah manusia, lingkungan, maupun limbah.

63 orang tergabung Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad).  Satuan nubika TNI AD saat ini hanya  terdiri dari 1 kompi di Ditziad.

Pasukan ini telah teruji saat pemulangan WNI dari Wuhan China.

Dalam bertugas untuk penanganan Covid-19, prajurit nubika dari Ditziad Zidam Jaya itupun dibekali dengan APD.

Mereka secara rutin memastikan sarana dan prasana ada dalam kondisi siap pakai dan aman, di dalam maupun luar rumah sakit darurat pasien Covid-19, yang berada di wisma atlet kemayoran bukan saja menyiapkan tetapi juga memastikan semuanya dalam kondisi terbaik dan terbebas dari virus mematikan ini termasuk saat menghadapi serangan nuklir biologi dan kimia.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya