Berita

Stafsus milenial presiden, Adamas Belva Syah Devara/Net

Politik

Kontroversi Kartu Prakerja, Dari Biaya Fantastis Sampai Menguatnya Oligarki Kekuasaan

JUMAT, 17 APRIL 2020 | 13:32 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Program Kartu Prakerja yang diluncurkan di tengah pandemik virus corona baru (Covid-19) menimbulkan kontroversi. Pasalnya kehadiran program ini disinyalir menyiratkan konflik kepentingan hingga nepotisme.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah soal penunjukan mitra pelatihan Ruangguru dalam program triliun rupiah tersebut. CEO Ruangguru adalah Adamas Belva Syah Devara yang saat ini menjadi salah satu Staf Khusus Presiden Jokowi.

"Kartu Prakerja yang mulai launching awal minggu ini menyisakan sebuah cerita menarik, kebijakan tersebut menyisipkan dana pelatihan senilai  Rp 5,6 T yang diberikan kepada vendor yang dirutnya diketahui orang 'istana' dan sungguh mencengangkan," ujar pengamat politik Universitas Nasional (Unas), Andi Yusran kepada redaksi, Jumat (17/4).


Persoalannya tidak hanya sekadar pada nilai fantastis dari sebuah pelatihan online semata, kasus ini memperlihatkan menguatnya oligarki kekuasaan eksekutif yang tidak diimbangi kekuatan institusional negara lainnya, yakni legislatif.

Harusnya, kata dia, model perumusan kebijakan menganut model demokratis. Sebab jika tidak demikian, maka keterlibatan vendor swasta sebagai pengelola pelatihan online tidak akan terwujud.

"Pertimbangannya adalah bahwa pelatihan online bisa dilakukan secara efisien dengan melibatkan kementerian (Kominfo) dan perguruan tinggi yang telah eksis melakukan pembelajaran online," jelas Andi.

"Trainer-trainer profesional bisa dilibatkan dalam memberikan materi pelatihan dan itu berarti low cost policy," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya