Berita

Syafril Sjofyan/Net

Politik

Kebijakan Luhut Tarik Turis China Membahayakan Keselamatan Rakyat Indonesia

KAMIS, 16 APRIL 2020 | 12:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, pemerintah akan segera membangkitkan sektor pariwisata, termasuk perhotelan.

Menurutnya, sektor pariwisata sangat lesu imbas dari adanya wabah virus corona baru (Covid-19) juga berakibat pada banyaknya tenaga kerja di sektor tersebut yang terkena PHK.

"Pariwisata memang menjadi perhatian serius kita, tetapi kita perlu lihat juga ini sekarang. Kalau China ini recovery cepat, dan sekarang sudah mulai nih. Korea Selatan dan Jepang dalam satu atau dua bulan ini, berarti turis mereka sudah ingin keluar tuh karena stres berbulan-bulan," kata Luhut, Selasa (14/4).


Luhut memastikan, adanya pemulihan dari ketiga negara tersebut, pariwisata Indonesia akan bergeliat lagi. Pemerintah, lanjut Luhut, masih menghitung insentif yang akan diberikan kepada sektor pariwisata.

Pengamat kebijakan publik, Syafril Sjofyan, menilai, kebijakan Luhut tersebut tidak masuk akal. Mengingat, saat ini mayoritas dunia termasuk Indonesia sedang dilanda Covid-19.

"Menurut saya ini akal-akalan Luhut, sangat mustahil turis akan tertarik untuk datang berkunjung wisata ke Indonesia, sementara di Indonesia dan di negara mereka masih berjangkit epidemi berbahaya Covid-19," terang aktivis pergerakan 77-78 ini kepada redaksi, Kamis (16/4).

Syafril Sjofyan khawatir ada misi lain di balik kebijakan menarik turis terutama dari China.

"Yang dituju Luhut adalah boncengan untuk masuknya WNA China, khususnya TKA China ke Indonesia, karena baik Luhut dan Presiden Jokowi masih tetap ngotot untuk proyek-proyek yang terbengkalai khususnya proyek Investasi China tetap berjalan," tuturnya.

Menurut Syafril Sjofyan, dengan dibukanya pintu untuk turis, maka sangat terbuka TKA China masuk.

"Jadi menurut saya, cara pikir Luhut maupun Presiden Jokowi sangat berbahaya terhadap keselamatan rakyatnya, mereka mempertaruhkan nyawa manusia Indonesia untuk kegiatan proyek atau investasi yang bisa ditunda dalam wabah yang sangat ganas menular dari orang ke orang," tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya