Berita

Nasir Djamil/Istimewa

Politik

Usulkan Menhub Bikin Jok Tambahan Buat Ojol, Nasir Djamil: Kalau Nggak Siap, Ikuti Arahan Menkes

SELASA, 14 APRIL 2020 | 09:25 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Nasir Djamil, prihatin dengan kebijakan dua menteri yang saling bertentangan mengenai operasional ojek online (ojol) saat pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Menteri senior dan junior ini tidak melihat rakyat kebingungan. Mereka tidak punya persepsi yang sama, tidak punya misi yang sama menghadapi virus corona. Ini sangat disayangkan. Kenapa kemudian ada perbedaan dua kebijakan menteri tersebut,” kata Nasir Djamil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (14/4).

Pernyataan keras tersebut, kata Nasir, bukan menunjukkan kebencian terhadap dua kementerian. Melainkan untuk evaluasi bersama agar Indonesia lebih baik dalam menghadapi pandemik Covid-19.

“Artinya ini Kabinet Indonesia Maju, tapi tak seperti maju. Saya mengatakan ini bukan karena benci dengan pemerintah. Kan rakyat bingung, karena kebijakan yang diterapkan. Nah kalau kebijakan enggak harus diterapkan, biarkan saja beda-beda. Silakan saja beda-beda kebijakannya. Ini harus diterapkan, bingung nanti yang di lapangan,” urainya.

Nasir Djamil menyesalkan adanya perbedaan kebijakan antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan yang sama-sama memiliki fungsi dan peran penting dalam penanganan Covid-19 ini.

“Seharusnya lebih bagus, memberikan bantuan kepada mereka (ojol), mereka dibantu Perppu untuk menghidupi dirinya selama pandemik ini, itu lebih manusiawi,” katanya.

Dia pun meminta agar Menteri Perhubungan Ad Interim, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk membuat tambahan jok di belakang agar physical distancing terlaksana dan ojol tetap beroperasi.

“Kalau begini aja, Menkes kan menyururuh physical distancing, jaga jarak. Kalau Menhub bolehkan, tolong Menhub buat tempat duduk motor di belakangnya lagi. Sehingga kendaraan memenuhi standar Menkes. Kalau Menhub siap menyediakan fasilitas itu ya sudah siapkan. Kalau nggak siap, harus ikut Menkes. Beri kebutuhan pokok di tengah pandemik, kebutuhan mereka,” tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya