Berita

Taman Hiburan Disney Studios Hollywood/Net

Dunia

Walt Disney World Memberi Jaminan Dan Tunjangan Untuk 43 Ribu Karyawannya Yang Dirumahkan

SENIN, 13 APRIL 2020 | 17:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Wabah virus corona membuat Walt Disney World harus menutup usahanya sejak 14 Maret lalu seiring pemberlakuan larangan berkerumun dan penutupan tempat rekreasi.

Namun, ternyata belum ada tanda-tanda wabah berakhir, malahan penutupan diperpanjang lagi.

Kini, Walt Disney World menghadapi situasi buruk, harus merumahkan sekitar 43.000 karyawannya untuk sementara waktu sampai pandemik ini selesai.  

Mereka akan dirumahkan mulai 19 April, melansir Deadline.

Sebelumnya, pasa Sabtu lalu, Service Trades Council Union, sebuah koalisi serikat pekerja yang mewakili karyawan Disney World, telah mengumumkna lewat akun Facebook Live, mengenai penghentian kerja sementara itu.

Presiden Direktur Unite Here! Local 362, yang mewakili para pemain atraksi, penjaga, dan perencana liburan di Disney World, Eric Clinton, menyampaikan situasi yang berat ini.  

"Ini adalah keputusan yang tidak disukai serikat pekerja, namun, adalah hak perusahaan untuk memberhentikan dan memecat karyawan dalam situasi ini," kata Eric Clinton.

Semua karyawan yang terkena dampak bisa segera mendaftar tunjangan pengangguran di Florida. Sementara mereka yang memiliki asuransi akan dapat mempertahankan tunjangan asuransi kesehatan, gigi, dan jiwa, selama satu tahun.

Tidak hanya itu, perusahaan juga akan mempertahankan program bantuan pendidikan Disney Aspire.

"Disney akan membayar 100 persen dari semua biaya asuransi," jelas Clinton.

Hanya sekitar 200 pekerja yang diperlukan perusahaan akan tetap bekerja, termasuk di sektor keamanan, kuliner, rumah tangga dan patroli kawasan danau.

"Semua karyawan tetap mendapat jaminan, bahkan hingga 12 bulan. Setelah krisis berlalu mereka bisa kembali bekerja," janji Clinton.

Walt Disney World Resort di Orlando, Disneyland and California Adventure di Anaheim, dan Disneyland Paris Resort mulanya berharap penutupan hanya berlangsung sesaat.

Namun, kian parahnya wabah virus corona di AS, membuat penutupan diperpanjang. Hal ini membuat perusahaan harus mengambil keputusan pahit.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya