Berita

Natalius Pigai/Net

Pertahanan

Bentrok TNI-Polri Di Papua, Natalius Pigai: Motifnya Bukan Demi Marwah, Tapi Perebutan Lahan Hidup

MINGGU, 12 APRIL 2020 | 16:46 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Bentrokan antaran anggota TNI dan Polri terjadi di tanah Papua. Tiga anggota Polri tewas, dua mengalami luka tembak. Kesalahpahaman antara anggota TNI dan Polri itu terjadi di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Minggu (12/4) sekitar pukul 07.40 WIT.

Merespons insiden tersebut, aktivis kemanusiaan Natalius Pigai menyebut bentrok tersebut disinyalir bukan karena sama-sama membela marwah kedua institusi.

"RIP. Beberapa kali pernah diminta para Kapolri tangani konflik antar Polisi dan TNI. Motifnya hanya perebutan lahan hidup, bukan demi marwah institusi," kata Natalius Pigai kepada redaksi.

Ia pun menduga insiden tersebut berkaitan dengan peristiwa penembakan di office building PTFI, Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Senin lalu (30/3). Dalam insiden ini, dua orang jadi korban, salah satunya karyawan berstatus warga negara asing. Sedangkan satu lainnya karyawan WNI.
 
"Patut diduga penembakan di Kuala Kecana menewaskan bos security? Orang New Zealand dan kata kepolisian, pelaku TNP/OPM dan sudah dibunuh 1,5 minggu setelah kejadian," jelasnya.

"Bukan saya. Saya antipembunuhan manusia, tetapi rakyat Indonesia pasti bertanya, kenapa tidak bunuh semua TPN/OPM? Apa maksudnya? Hilangkan jejak? Atau benar profesional tentu ini dugaan yang butuh penyelidikan oleh lembaga independen," tandas mantan Komisioner Komnas HAM ini.

Terpisah, Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel CPL Eko Daryanto, menjelaskan bentrok antara anggota TNI dan Polri tersebut terjadi karena kesalahpahaman antara oknum anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan dua anggota Polres Mamberamo Raya.

"Sampai dengan keterangan pers ini diterbitkan, pihak Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua sedang menurunkan tim gabungan untuk melakukan penyelidikan di TKP dalam rangka mendapatkan keterangan, fakta-fakta kronologis yang sebenarnya," jelasnya dalam keterangan tertulis hari ini.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya