Berita

Pekerja Medis Filipina/Net

Dunia

Pemerintah Filipina Larang Tim Medis Bekerja Di Luar Negeri, Locksin: Kami Akan Melawan Di Kabinet

SABTU, 11 APRIL 2020 | 14:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Filipina melarang dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya berangkat kerja ke luar negeri di tengah wabah virus coronavirus.

Keputusan ini justru membuat marah para diplomat. Mereka akan  melawan larangan itu.

Administrasi Ketenagakerjaan Luar Negeri Filipina telah mengeluarkan resolusi pada pekan lalu, untuk menghentikan kepergian pekerja profesi medis selama masa keadaan darurat negara, melansir The Star, Sabtu (11/4).

Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin dalam cuitannnya di twitter mengatakan, seharusnya larangan itu diumumkan berminggu-minggu yang lalu agar para pekerja tidak terkejut.

Perawat yang akan kembali ke pos mereka di Dinas Kesehatan Nasional Inggris baru-baru ini dihentikan di bandara Manila, katanya.

"Pertarungan belum berakhir. Kami akan melawan larangan di Kabinet," kata Locsin di Twitter.

"Kami tidak akan pernah menyerahkan hak konstitusional kami untuk bepergian dan hak kontraktual kami untuk bekerja di mana ada kebutuhan untuk bekerja."

Filipina yang mengirim ribuan praktisi medis untuk bekerja di luar negeri, saat ini berupaya memperkuat sistem layanan kesehatan yang kewalahan karena pandemik ini.

Tercatat ada 4.195 kasus virus korona pada Jumat (10 April), dengan kematian mencapai 221,  termasuk sekitar 12 petugas kesehatan.

"Demi keamanan nasional, keselamatan publik, atau kesehatan publik, sebagaimana telah ditentukan oleh hukum, pemerintah melarang bepergian dan membatasi pergerakan," bunyi pernyataan pemerintah.

Negara ini hanya memiliki enam dokter untuk setiap 10.000 orang, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), paling rendah di antara negara di sekitarnya.

Rasio Singapura hampir 23 dan Malaysia 15,36.

Lebih dari 30.000 dokter, perawat, teknisi medis dan petugas kesehatan lainnya meninggalkan Filipina pada 2010, menurut data terbaru yang tersedia, melansir Bloomberg.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya