Berita

Ilustrasi partai politik peserta Pemilu 2019/Net

Politik

Indonesia Pandemik Covid-19, Kenapa Respons Pimpinan Parpol Tidak Senyaring Saat Pilpres?

SABTU, 11 APRIL 2020 | 05:28 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Wabah Coronavirus Disease (Covid-19) sudah menjadi pandemik global, termasuk Indonesia. Teracatat ada 3.512 orang terjangkit dan 306 orang telah meregang nyawa akibat terinfeksi virus mematikan asal Kota Wuhan, China itu.

Kondisi yang memprihatinkan ini ternyata belum membuat para elite politik Indonesia bergerak maksimal bersama pemerintah menanggulangi Covid-19.

Analis politik Ali Rif'an menjelaskan kutipkan Guru Bangsa sosok Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur). Mantan Presiden keempat itu sering menyebutkan bahwa dalam politik ada hal yang lebih utama yaitu kemanusiaan. Politik merupakan instrumen untuk melakukan kerja-kerja kemanusiaan.

Direktur Arus Survei Indonesia ini melihat pemerintah nampak bekerja sendirian dalam melawan Covid-19 ditemani beberapa elemen sipil.

Respons terhadap wabah global ini kata Ali Rif'an, tak seriuh saat momentum elektoral seperti Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2019 lalu.

"Politik itu washilah menuju kerja kemanusiaan, elite partai sejak awal saya kritik pimpinanya belum menunjukkan kepeduliannya, kepekaan sosialnya suaranya tidak nyaring terdengar seperti momentum elektoral," demikian kata Ali Rif'an kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (11/4).

Magister Politik Universitas Indonesia ini menyebutkan, ormas seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan beberapa komunitas lainnya juga nampak lebih progresif dalam merespons wabah Covid-19.

Meski ada kegiatan dari beberapa partai politik dalam melakukan aksi-aksi sosial, dengan kepemilikikan struktur hingga level ranting komitmen penangananan Covid-19 tidak begitu seserius saat Pemilu 2019 lalu.

"Ini kan isu krusial urusan kemanusiaan kok kalah sama isu politik. Ini masyarakat jelas butuh bantuan, kalau Pemilu yang nggak butuh saja diberi, seperti leaflet, kalender double, ini yang jelas masyarakat terdampak nyata kok gak diurus?" tandas Eks Manajer Riset Poltracking ini dengan heran.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya