Berita

Demo mahasiswa tolak RUU KPK dan RUU KUHP di depan gedung DPR RI/RMOL

Politik

Pakar Hukum Pidana: Percuma Punya KUHP Kalau Semua Orang Dibayangi Kematian

JUMAT, 10 APRIL 2020 | 03:55 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Polemik RUU KUHP belum habis. Setelah gagal disahkan DPR RI pada periode 2014-2019 lalu karena protes besar dari kalangan mahasiswa dan masyarakat sipil, kini rencana pengesahan kembali mencuat ke publik.

Dalam rapat kerja antara DPR RI dan pemerintah pada 1 April lalu, disebutkan pembahasan RUU tersebut tetap dilanjutkan.

Tak pelak, aksi protes dari sejumlah kalangan pun kembali bermunculan. Hal tersebut dinilai tak elok lantaran saat ini bangsa Indonesia tengah dihadapkan dengan pandemik virus corona atau Covid-19 yang terus memakan korban jiwa.

Dari kacamata pakar hukum, saat ini belum ada urgensi pembahasan RUU KUHP. Sebab baik pemerintah maupun DPR, seharusnya bisa melihat pandemik corona sebagai prioritas untuk dituntaskan.

"Masa pandemik ini tidak ada yang urgen selain menyelamatkan kesehatan masyarakat memerangi Covid-19," kata pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/4).

Ia memahami bahwa RUU tersebut juga tak bisa disepelekan, mengingat ada sejumlah pasal yang juga dipertentangkan. Harus ada pengawasan yang betul-betul dilakukan semua pihak agar tak meloloskan pasal kontroversial.

Namun demikian, hal itu akan percuma jika legislatif dan eksekutif mengabaikan ancaman yang tak kalah bahaya bagi bangsa, yakni Covid-19 di mana per 9 April, jumlah pasien positif Covid-19 sudah mencapai 3293 orang, 280 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

"Percuma punya KUHP kalau potensi kematian membayangi setiap orang," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya