Berita

Wakil Ketua Baleg DPR RI, Willy Aditya/Repro

Politik

Baleg DPR: Kami Tidak Kucing-kucingan Bahas RUU Ciptaker

KAMIS, 09 APRIL 2020 | 05:18 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Badan Legislasi (Baleg) DPR RI telah melakukan rapat pleno mengenai omnibus law RUU Cipta Kerja. Dalam pleno tersebut, ada beberapa hal yang disepakati, salah satunya mengagendakan rapat kerja bersama pemerintah dalam waktu dekat.

"Kami akan melakukan rapat kerja bersama pemerintah, khususnya menanyakan kesiapan pemerintah dalam kondisi pandemik Covid-19. Bagaimana, apakah ini akan sesuai dengan target yang sebelumnya yang sudah diberikan presiden atau akan ada perubahan-perubahan target," kata Wakil Ketua Baleg DPR RI, Willy Aditya dalam keterangan persnya, Rabu (8/4).

Ke depan, pihaknya memastikan akan membuka ruang seluas-luasnya terhadap publik dalam pembahasan RUU Cipta Kerja, termasuk kepada pihak yang kontra dengan pembahasan RUU Ciptaker.

"Baleg melakukan uji publik dengan artian menjadi fasilitator yang baik dari keinginan pemerintah yang ingin menerapkan basis demokrasi ekonomi dengan kemudahan investasi dan birokratisasi perizinan dengan aspirasi-aspirasi yang berkembang, khususnya dari serikat pekerja," sambungnya.

Di sisi lain, pihaknya mengaku selama ini telah menerima beragam protes dan penolakan yang disampaikan melalui sms maupun pesan WhatsApp terhadap pembahasan omnibus law di tengah pandemik Covid-19.

"Ini yang kami dialogkan, Baleg tidak melakukan kucing-kucingan, kita belajar betul dari apa yang sudah terjadi dari masa lalu. Dari rapat pimpinan, kami akan membuka channel khusus untuks setiap rapat, kita serap aspirasi baru dan diformulasikan ke DIM oleh masing-masing fraksi," tegasnya.

Bahkan politisi Nasdem ini tidak menutup kemungkinan dalam pembahasannya nanti, akan ada perubahan RUU secara ekstrem.

"Partisipasi publik benar-benar bisa dilibatkan secara maksimal, bahkan sampai pada pilihan-pilihan ekstrem bagaimana dalam raker terjadi perubaha-perubahan substansial, tentunya setelah ada masukan dari semua kelompok, baik yang terdampak langsung maupun tidak langsung. Prinsipnya kami jadi fasilitator," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya