Berita

Ahmad Yani/Net

Politik

Ahmad Yani: Di Tengah Wabah Covid-19, Tim Ekonomi Jokowi Sibuk Cari Kambing Hitam

RABU, 08 APRIL 2020 | 19:53 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Politikus Partai Bulan Bintang (PBB) Ahmad Yani angkat bicara ihwal pernyataan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI siang tadi, Rabu (8/4).

Menurut Ahmad Yani, paket kebijakan ekonomi pemerintah, jauh sebelum wabah Coronavirus Disease (Covid-19) menyerang Indonesia sudah rapuh.

Karena itu, ia menilai pemerintahan Jokowi dalam hal kementerian dan lembaga terkait sedianya jangan sibuk mencari dalil dengan berlindung dibalik pandemik Covid-19.

"Kebijakan ekonomi yang amburadul membuat fundamental ekonomi rapuh. Krisis ekonomi sudah terjadi bahkan sebelum Covid-19," ujar Ahmad Yani dalam cuitan akun Twitter pribadinya beberapa saat kemudian, Rabu (8/4).

Atas dasar itu, mantan anggota Komisi III DPR RI ini menilai, jika saja kebijakan ekonomi pemerintah jauh sebelum wabah Covid-19 menyerang sudah stabil maka tidak akan memperparah kondisi ekonomi Indonesia.

"Ketika wabah tiba, kita tidak memiliki persiapan untuk melindungi nyawa warga negara. Ekonomi kita hancur, dan wabah pun tidak teratasi. Lalu sibuk cari kambing hitam," pungkasnya.

Sebelumnya, Perry Warjiyo mengaku sudah all out berusaha bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk mengatasi dampak ekonomi dari wabah Covid-19.

Bahkan, ia mengibaratkan situasi seperti saat ini seperti kisah Nabi Nuh dengan perahu raksasanya menghalau banjir hingga wabah.
"Saya setiap hari nangis dengan kawan-kawan ini betul-betul kami ikhtiar. Sedemikin mungkin kita jaga dan berupaya menjaga kapal ini. Maaf saya emosional, saya ingin nangis, tahajud terus betul-betul minta lindungan dari Allah," kata Perry Warjiyo.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya