Berita

Aktivis Natalius Pigai/Net

Politik

Natalius Pigai Naikkan Tekanan, Seluruh Dunia Harus Tuntut China Ganti Rugi Pandemik Corona

SELASA, 07 APRIL 2020 | 03:31 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pemerintah China harus benar-benar bertanggung jawab dalam penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 yang kini telah menjangkit hampir ke seluruh dunia.

Bukan tanpa alasan, selain telah merenggut ribuan jiwa, wabah yang berasal dari Wuhan, China ini juga telah mengganggu perekonomian seluruh negara terdampak, termasuk Indonesia.

"Saya menyarankan kepada dunia dan masyarakat Indonesia untuk meminta kompensasi atas kelalaian China untuk membendung penyebaran virus corona ke seluruh dunia," kata aktivis Natalius Pigai di akun Twitter pribadinya, Selasa (7/4).

Khusus untuk Indonesia, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo juga tak bisa tinggal diam dan harus mendesak China memberikan kompensasi.

"Kompensasi bisa berupa penghapusan semua utang di Indonesia, serta jaminan restitusi dan remedial bagi korban virus corona," tandas mantan Komisioner Komnas HAM ini.

Desakan ini bukan tanpa sebab. Pandemik virus corona tidak bisa terlepas dari peranan sebuah laboratorium di Distrik Jiangxia, Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China. Laboratorium itu milik Wuhan Institute of Virology (WIV) yang didirikan untuk mengembangkan virology atau ilmu pengetahuan mengenai virus.

laboratorium pertama di China ini memiliki tingkat keamanan level 4 (bio-safety level 4 atau BSL-4) pada 2015. Di mana BSL-4 adalah level kemanan tertinggi untuk sebuah laboratorium yang mengisyaratkan bahwa 'sesuatu' yang berada di laboratorium tersebut mudah ditularkan melalui aerosol dan bisa menyebabkan penyakit parah di mana vaksin dan perawatannya belum ditemukan.

Sejak berubah dari Wuhan Institute of Microbiology menjadi Wuhan Institute of Virology pada 1978, WIV mulai melakukan penelitian terkait dengan jenis-jenis virus, khususnya virus serangga dan hewan hingga 1990-an.

Dari laman WIV, mulai 1998, mereka mulai berfokus pada penelitian aplikasi mikroba dan inovasi teknologi tinggi biologis. Hingga pada 1999, mereka berhasil mengembangkan tipe dasar penelitian dan pengembangan teknologi tinggi. Pada 2002, mereka mengaku telah membuka tahap baru dalam pengembangan inovasi.

Dan pada 2003, muncul sebuah virus yang dinamakan SARS-CoV-1 di China atau yang disebut dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Virus ini diyakini berasal dari hewan, yaitu kelelawar yang berada di sebuah gua di Provinsi Yunnan.

Pada 2004, Prancis dan China menandatangani perjanjian kerja sama untuk mencegah penyakit baru. Mulailah pada 2005, keduanya membangun WIV yang saat ini dikenal selama 10 tahun lamanya. Setelah mendapatkan sertifikat pengakuan dan otentikasi, pada Agustus 2016 WIV melakukan penelitian ilmiah tentang pencegahan dan pengendalian penyakit menular baru.

WIV terus dikembangkan dengan tujuan bisa menjadi pusat penyimpanan benih virus dan laboratorium rujukan WHO. Sekitar tiga tahun kemudian, pada Desember 2019, muncul sebuah penyakit mirip pneumonia yang belum pernah ada sebelumnya di Wuhan. Tepatnya di Pasar Makanan Laut Wuhan di Distrik Jianghan. Hingga saat ini, penyakit yang memiliki nama Coronavirus Disease (Covid-19) yang muncul dari virus SARS-CoV-2 ini sudah menginfeksi ratusan ribu orang di lebih dari 150 negara.

Sejak Covid-19 muncul, dugaan pertama yang muncul adalah virus itu merupakan kebocoran dari Wuhan Institute of Virology. Meski pada akhirnya dibantah oleh China.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya