Berita

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Nasir Djamil/Net

Politik

Luhut Ancam Polisikan Said Didu, Komisi III DPR: Jadi Menteri Jangan Sumbu Pendek!

SENIN, 06 APRIL 2020 | 01:37 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketegangan antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan mantan Sekretaris BUMN, Said Didu turut disoroti oleh Komisi III DPR RI.

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Nasir Djamil mengatakan, seharusnya konflik keduanya tak perlu terjadi. Menteri Luhut sebagai pejabat negara juga seharusnya tidak perlu tersinggung dengan kritik pedas hingga berujung pada rencana pelaporan ke pihak berwajib.

“Saya mengingatkan pejabat publik dan penyelenggaran negara seperti menteri, harus siap dikritik dan jangan bersumbu pendek serta dengan cepat melaporkan pengkritik  ke aparat penegak hukum,” ujar Nasir kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/4).

Anggota dewan asal Aceh ini mengaku prihatin dengan Menko Luhut jika benar akan melakukan pelaporan terhadap Said Didu di tengah adanya musibah wabah Covid-19 di Indonesia ini.

"Terus terang saya prihatin kalau ada menteri selevel Pak Luhut melaporkan Said Didu karena mengkritisi kinerja dan sepak terjangnya. Justru Pak Luhut harus introspeksi ke dalam sebelum melaporkan Said Didu," ujarnya.

Menurutnya, seharusnya para menteri sejak awal sudah menyadari bahwa dia akan bekerja di wilayah publik. Karena itu, beragam kritikan yang konstruktif maupun desktruktif harus diterima dengan tangan terbuka sebagai bagian konsekuensi sebagai pejabat publik.

“Di era reformasi saat ini penyelenggara negara seperti bekerja dalam kaca akuarium yang tembus pandang. Jadi ya pahami saja kalau warga bisa melihat apapun yang kita sembunyikan,” paparnya.

Sebagai menteri senior, Luhut juga sebaiknya lebih tenang dan bisa menjelaskan secara gamblang kepada pengeritiknya terkait serangan atau tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

"Daripada melapor ke polisi, mending Pak Luhut itu undang Said Didu ke kantornya  dan berikan argumentasi yang masuk akal. Ingat Pak Luhut, kekuasaan dan hidup ini ada batasnya,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya