Berita

Buruh geruduk DPR/Net

Politik

Tolak RUU Ciptaker, 50 Ribu Buruh Siap Geruduk DPR Bulan Ini Dengan Risiko Apapun

JUMAT, 03 APRIL 2020 | 10:48 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Kesepakatan anggota DPR untuk tetap membahas Omnibus Law RUU Cipta Lapangan Kerja (Ciptaker) di Badan Legislasi (Baleg) berbuntut panjang. Penolakan keras langsung disampaikan para buruh Indonesia.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai anggota DPR yang mengesahkan pembahasan RUU Cipta Kerja di Baleg tidak punya hati nurani dan tidak memiliki empati. Ini lantaran jutaan buruh sedang bertaruh nyawa dengan tetap bekerja di pabrik-pabrik meski wabah virus corona atau Covid-19 terus menghantui.

Menurut Iqbal, patut dipertanyakan kepada pimpinan dan anggota DPR RI. Mengapa yang akan dibahas lebih dulu adalah Omnibus Law RUU Cipta Kerja dibandingkan omnibus law RUU ibukota yang lebih dahulu masuk.

"Ini kepentingan siapa? Patut diduga, tangan-tangan kekuatan modal sedang bekerja di DPR?" tegasnya kepada wartawan, Jumat (3/4).

KSPI mendesak agar RUU Ciptaker dibuang dari prioritas Prolegnas tahun 2020. Setelah pandemik corona teratasi dan strategi pencegahan darurat PHK yang mengancam puluhan bahkan ratusan ribu buruh berhasil dilakukan, maka semua bisa duduk bersama dengan jernih membahas RUU Ciptaker.

Menurut Said Iqbal, ada dua hal yang lebih penting didiskusikan di DPR ketimbang membahas Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang ditentang keras kalangan buruh, mahasiswa, insan pers, masyarakat adat, tokoh masyarakat dan agama, serta elemen masyarakat ini.

“Dalam situasi seperti ini, tidak mungkin serikat buruh akan konsentarasi membahas Omnibus Law RUU Cipta Kerja," tegasnya.

Sebagai langkah konkret, Said Iqbal mengancam akan menggelar aksi buruh pada pertengahan April ini. Sebanyak 50 ribu buruh dari Jabodetabek akan dikumpulkan dalam aksi.

“Aksi akan dipusatkan di depan DPR RI, dengan risiko apapun,” tekannya.

Dia memastikan aksi akan dilakukan dengan tertib dan ada pemberitahuan sesuai hak yang dimiliki rakyat. Jika ada sebagian pihak yang tidak sependapat dengan aksi puluhan ribu buruh ini, maka Said Iqbal meminta mereka bertanya pada lembaga DPR RI.

“DPR RI yang telah menabuh "genderang perlawanan" jutaan buruh Indonesia, yang seharusnya tidak terjadi di tengah keprihatinan bangsa dan rakyat indonesia melawan virus corona. Buruh bersama pemerintah dalam melawan penyebaran Covid-19 dan mengantisipasi darurat PHK,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya