Berita

Dradjad Wibowo/Net

Politik

Dewan Pakar PAN: Segera Mobilisasi Pabrik Produsen Alkes Dan Perkuat Investasi Vaksin

KAMIS, 02 APRIL 2020 | 07:43 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Tingkat Kesembuhan Rendah, Dradjad Minta Pemerintah Segera Mobilisasi Pabrik Alkes

RMOL. Pemerintah Indonesia gencar melakukan edukasi virus corona baru atau Covid-19 kepada seluruh rakyat Indonesia baik di kota maupun di pedalaman desa.

Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan merebaknya wabah Covid-19 yang hingga saat ini sudah ribuan orang dinyatakan positif terjangkit wabah mematikan dari Wuhan, China tersebut.

Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo memuji hal tersebut. Hanya saja, dia mengingatkan bahwa faktor lain seperti edukasi publik, ketersediaan fasilitas sanitasi, atau disiplin dan budaya kebersihan juga bisa menjadi titik lemah, jika tidak ditangani maksimal.

Selain itu, Dradjad juga meminta agar pelayanan kesehatan segera belanja besar-besaran. Apalagi, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia masih rendah, malah jauh di bawah jumlah yang meninggal. Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal juga banyak.

“Ini masalah sangat serius. Mau PSBB atau darurat sipil ya percuma jika rumah sakit hanya punya sedikit ventilator, ruang isolasi, APD dan lainnya,” tambahnya.

Menurutnya, saat ini sudah saatnya negara memobilisasi pabrik-pabrik untuk memproduksi ventilator, tempat tidur rumah sakit, masker, hazmat suit, sarung tangan, disinfektan dan sebagainya dalam jumlah yang cukup.

Selain itu, obat-obatan juga perlu disediakan dalam jumlah besar. Ada 4 obat atau kombinasi obat yang diuji coba WHO melalui solidarity trial. Yaitu, remdesivir, klorokuin atau hidroksiklorokuin, kaletra (kombinasi lopinavir + ritonavir), dan kaletra ditambah interferon beta.

“Indonesia juga perlu berinvestasi untuk menemukan dan memroduksi vaksin sendiri. Karena, untuk mencapai herd immunity setidaknya 163 juta rakyat harus divaksinasi. Biaya vaksinasi bisa terlalu besar jika kita impor,” tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya