Berita

Ilustrasi TKA China/Net

Politik

Pengamat: Pengakuan Imigrasi Tidak Punya Data WN China Yang Kunjungi Jakarta Harus Diinvestigasi

RABU, 01 APRIL 2020 | 12:59 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Gubernur DKI Jakarta Anies  Baswedan ternyata sudah bekerja dengan senyap sejak Januari 2020 untuk mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19). Hal itu dilakukan Anies dengan tujuan agar tidak membuat kepanikan di tengah masyarakat.

Saat itu, Anies bersama jajaran Pemerintah Provinsi DKI memantau apa yang terjadi di Jakarta terkait wabah corona. Dirinya bahkan telah mengundang pihak imigrasi untuk mendapatkan data lokasi  Warga Negara Asing (WNA) asal China yang mengunjungi Jakarta. Akan tetapi, pihak Imigrasi justru menyatakan tidak memiliki data tersebut.

Hal itu pun kemudian menimbulkan tanda tanya besar. Mengapa Imigrasi tidak memiliki data tersebut? Padahal Imigrasi merupakan gerbang awal orang untuk masuk ke suatu negara.


Menanggapi fakta itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menyatakan salah satu kelemahan bangsa Indonesia adalah soal data, termasuk pihak Imigrasi.

"Soal data semua lemah. Termasuk imigrasi. Ini sangat bahaya jika imigrasi longgar tak memiliki data. Jika TKA (tenaga kerja asing) asal China masuk Jakarta jumlahnya banyak. Lalu dibilang tak ada datanya. Ini kan bahaya," ujar Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (1/4).

Menurut Ujang, hal tersebut akan menjadi genting karena Pemprov DKI akhirnya kesulitan mendeteksi soal penyebaran Corona yang bisa saja di bawa oleh WNA asal China tersebut.

Oleh sebab itu, Ujang mendesak agar hal ini penting untuk di investigasi. Dirinya menduga bisa saja banyak permainan politik di imigrasi.

"Ngeri-ngeri sedap itu imigrasi. Harun Masiku juga nggak tau," sindir Ujang disertai tawa renyahnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya