Berita

Mohamad Sohibul Iman/Net

Politik

Pandangan Presiden PKS Terkait Dua Kelompok Ekstrem Menyikapi Covid-19

RABU, 01 APRIL 2020 | 11:13 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman, memberikan pandangan terhadap dua kelompok yang dituduh ekstrem dalam menyikapi pandemik virus corona (Covid-19) di sosial media.

"Satu pihak dituduh membesar-besarkan wabah ini seolah sangat berbahaya, setiap kena bakal mati. Disisi lain ada yang dituduh sangat menganggap ringan, ngentengin, bahkan cenderung meremehkan," ungkap Sohibul dalam cuitan twitternya, Senin (30/3).

Menurut Sohibul kedua pihak sama-sama berbicara tentang Covid-19 dengan melihat sisi yang berbeda sehingga sikap yang diambil juga berbeda.


"Pihak pertama benar dengan melihat kecepatan penularannya, Covid-19 ini belum ada vaksin dan tiba-tiba mewabah bak deret ukur secara global. Jika tidak diatasi dengan serius atau tepat akan mengakibatkan penularan yang meluas," paparnya.

Pihak kedua pun benar, imbuh Sohibul, virus ini sama dengan flu biasa dengan recovery rate 97-98 persen. Jika kena tidak usah panik dan perkuat imunitas.

"Jadi tidak usah mendramatisir hakikat virusnya, tapi juga tidak boleh anggap enteng penularannya. Desakan lockdown, social distancing dan lain-lain adalah dalam rangka mitigasi penularan. Jika 1 persen saja rakyat NKRI kena, berarti 2,6 juta, lalu 2-3 persen wafat berarti 52-78 ribu. Ngeri sekali," lanjut dia.

Terlebih bahwa Covid-19 ini merupakan pandemik global, Sohibul menekankan jika hal ini tidak ditangani dengan serius dan tepat tidak mustahil Indonesia bisa mencapai fatality rate 8-10 persen.

"Jadi mari sikapi wabah ini dengan rasional dan proporsional. Tidak usah gampang-gampangi apalagi membiarkan. Sikap ignorance akan bikin kita makin tidak tahu masalah. Juga tidak usah dibesar-besarin masalah. Sikap itu akan bikin kita dihantui masalah tapi lupa cari solusi," tutup Sohibul.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya