Berita

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Nusantara

Luhut: Jakarta Ini Epicentrum, Jangan Mudik Dulu

RABU, 01 APRIL 2020 | 10:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sampai saat ini pemerintah masih mengkaji larangan mudik di tengah wabah virus corona.

Larangan mudik ini tidak akan diberlakukan di semua daerah. Luhut menyebut Jakarta adalah salah satu daerah yang akan menerapkan pelarangan mudik ini karena kota itu diketahui sebagai pusat wabah virus di awal penyebarannya.

“Jakarta ini kan epicentrum ya, tapi kemarin kita liat dua minggu kerja dari rumah atau lebih dampaknya itu lumayan menghentikan penyebaran lebih besar lagi,” katanya.

Pejabat negara yang saat ini juga sebagai Pelaksana Tugas Menteri Perhubungan itu menegaskan, imbauan pemerintah untuk tidak melakukan mudik sudah jelas.

"Karena kalau kamu sekarang pakai mudik rame-rame sebenernya kamu tanpa sadar sudah membuat kemungkinan orang lain meninggal karena perilakumu atau kau sendiri," ujarnya.

Pemudik bisa menjadi pembawa (carrier) virus bagi orang lain karena di perjalanan dia bisa saja membawa virus itu dari orang lain.

Luhut berharap masyarakat agar patuh pada imbauan pemerintah demi pencegahan penyebaran virus. Ia juga prihatin ketika mengetahui arus mudik telah terjadi jauh lebih cepat dari yang diduga.

"Jadi, tergantung kita sekarang, kalau tidak ada kesadaran itu kita langsung tidak langsung bisa membantu jumlah orang meninggal itu bertambah, jumlah orang susah itu tambah," ucapnya.

Luhut juga menyinggung bahwa Indonesia memiliki iklim yang bagus. Apalagi pada bulan April, diperkirakan suhu akan tinggi yang bisa meredam berkembangkan virus corona. Suhu yang tinggi itu merupakan keuntungan bagi Indonesia.

Namun, Luhut mengungkapkan, keuntungan suhu yang dimiliki Indonesia itu tidak berlaku apabila masyarakat tidak menjalankan imbauan pemerintah di antaranya menjaga jarak interaksi (physical distancing).

"Tapi kalau kita social distancing itu tidak juga ketat, terlalu banyak juga berkumpul ramai-ramai, ya nggak berlaku tadi mengenai keuntungan kita dari panas dan tadi humanity yang tinggi tadi. Nah, ini yang harus dicari keseimbangannya, nanti terminologinya dicari juga," ujar Luhut. 

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya