Berita

JIwasraya/Net

Bisnis

Angin Segar, Pembayaran Nasabah Jiwasraya Akhirnya Cair Juga

RABU, 01 APRIL 2020 | 07:05 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jiwasraya mencairkan pembayaran pertama kepada 15 ribu nasabah polis tradisional. Pembayaran ini telah sesuai dengan janji Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyatakan pemegang polis tradisional akan menjadi prioritas dalam pembayaran.

Pengamat Ekonomi Piter Abdullah menyambut baik kabar itu. Ia menilai pencairan dana nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia, khususnya industri asuransi nasional.
"Kita menyambut baik pencairan dana nasabah Jiwasraya ini. Pencairan ini setidaknya bisa menahan ketidakpercayaan pada industri asuransi," kata Piter dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 31 Maret 2020.


Pencairan dana nasabah ini juga akan memberikan optimisme dan mengembalikan kepercayaan publik bahwa dunia asuransi Indonesia menunjukkan perbaikan.

Meski demikian, Piter tidak menampik, pembenahan kasus Jiwasraya masih harus memakan waktu yang cukup lama. Namun, setidaknya, Jiwasraya telah berupaya menepati janjinya.

Jiwasraya masih harus membayar dana nasabah yang lainnya, yang harus segera diselesaikan. Jika Jiwasraya dapat melakukan pembayaran dan pencairan dana dengan lancar serta menyelesaikan satu persatu masalahnya, kepercayaan publik pun akan kembali.

"Kita harapkan pencairan ini kemudian berlanjut sehingga semua klaim nasabah bisa dibayarkan," harap Piter.

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) siap membayarkan klaim nasabah pemegang polis tradisional yang sudah jatuh tempo. Pembayaran klaim nasabah tahap pertama ditetapkan senilai Rp 470 miliar.

"Pembayaran polis jatuh tempo dan sudah diverifikasi, karena terbatasnya dana, dilakukan ke pemgang polis tradisional yang relatif kecil. Ini menunjukkan kehadiran pemerintah untuk selesaikan (masalah) Jiwasraya," kata Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko, melalui video conference,  Selasa (31/3).

Dana sebesar Rp 470 miliar bersumber dari likuidiasi aset finansial yang masih bisa likuidasi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya