Berita

Ustad Anton Tabah/Net

Kesehatan

MUI Pusat: Mati Syahid, Pemakaman Korban Covid-19 Tidak Boleh Ditolak

SELASA, 31 MARET 2020 | 18:51 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Masyarakat kembali diingatkan untuk tidak menolak pemakaman jenazah korban wabah penyakit, termasuk Covid-19.

Pemakaman jenazah korban Covid-19 sudah pasti ditangani petugas medis yang sangat profesional, bukan oleh masyarakat umum. Selain itu, jenazahnya juga diperlakukan sangat khusus seperti layaknya orang mati syahid.

“Jangan takut tertular karena setelah dikubur masih disemprot cairan disinfektan pembasmi kuman dan virus corona yang langsung hilang dalam hitungan menit,” ujar Wakil Ketua Komisi Hukum MUI Pusat Anton Tabah pada redaksi via telepon, Selasa malam (31/30).

Mantan petinggi Polri ini menyesalkan  penolakan atas pemakaman jenazah korban wabah Covid-19 yang terjadi di sejumlah tempat. Umumnya warga yang menolak mengangap korban meninggal dunia dalam keadaan tidak baik.

Anton mengatakan, setiap orang yang wafat karena wabah, maka wafatnya itu dalam keadaan syahid.

“Itu berarti kematian yang baik dan tanpa hisab,” ujarnya.

Ia mengutip hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh setidaknya tiga perawi yakni Abu Daud, Imam Bukhari, dan Imam Nasai.

Nabi Muhammad SAW di dalam hadist tersebut mengatakan, selain gugur di jalan Allah dalam majelis ilmu atau perang, ada tujuh kematian lain derajatnya mati syahid.

Ketujuhnya adalah meninggal karena penyakit thaun atau wabah, karena tenggelam, karena sakit radang selaput dada, karena sakit perut, karena terbakar, terkena reruntuhan, dan bagi wanita yang meninggal dalam keadaan hamil atau ketika melahirkan.

Selain itu Nabi Muhammad SAW juga menambahkan, orang yang wafat ketika shalat isya dan subuh berjamaah juga mati syahid.

Ketua Penanggulangan Penodaan Agama MUI ini melanjutkan, tidak termasuk mati syahid jika sengaja ingin mati dalam wabah penyakit yang sedang.

“Ini artinya kita harus ikhtiar dengan sungguh-sungguh dan mentaati aturan dari ulama dan pemerintah yang otoritatif tentang masalah ini,” sambungnya lagi.

Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat yang kini aktif berdakwah itu mengajak semua pihak untuk ikut memberikan penjelasan tentang proses pemakaman korban Covid-19 yang syahid ini.

Di sisi lain, MUI Pusat pun sudah mengeluarkan fatwa mengenai hal ini pekan lalu (Senin, 16/3).

“Penolakan yang terjadi akibat kurangnya komunikasi dan informasi pada masyarakat,” demikian Anton Tabah.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya