Berita

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/Ist

Politik

DAMPAK COVID-19

Ketua DPD: Anak Dan Cucu Perusahaan BUMN Harus Mengalah, Beri Peluang Swasta

SELASA, 31 MARET 2020 | 18:24 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Warning yang disampaikan tiga organisasi dunia, WHO, World Bank, dan IMF harus disikapi secara simultan oleh Pelindo III selaku operator pelabuhan.

Demikian disampaikan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam agenda kunjungan kerja ke Kantor Pusat PT Pelindo III, di Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa siang (31/3).

WHO telah menyatakan bahwa Covid-19 telah menjadi pandemik. Sedangkan World Bank mengingatkan agar semua negara bersiap mengalami penurunan angka pertumbuhan ekonomi. Adapun Dana Moneter Internasional (IMF) menyimpulkan Covid-19 akan membawa dunia memasuki resesi global.


"Ini bukan main-main. Harus dihadapi dengan pola berpikir out of the box. Yaitu pola berpikir yang tidak biasa, tetapi tetap jernih, terukur dan cepat serta taktis," ujar LaNyalla dalam arahannya pada kesempatan itu.

"Jangan sampai kita terlambat melakukan langkah dan antisipasi. Sebab, Tanjung Perak merupakan salah satu pintu gerbang Indonesia. Sebagai kolektor sekaligus distributor barang dari dan ke kawasan Timur Indonesia, termasuk Jawa Timur. Jangan sampai posisi strategis ini berantakan karena kita terlambat," urai LaNyalla menambahkan.

Karena itu, lanjutnya, langkah yang harus diambil harus simultan, antara menjalankan protokol penanggulangan Covid-19 dengan protokol siaga resesi global dan penurunan pertumbuhan ekonomi.

"Karena itu saya sengaja meminta direksi Pelindo III untuk menghadirkan semua stakeholder dari kalangan dunia usaha pelabuhan untuk hadir di sini, agar kita duduk bersama dan menyepakati beberapa langkah yang solutif," tandasnya.

Dijelaskan LaNyalla, salah satu penopang untuk menghadapi penurunan pertumbuhan ekonomi dan pelambatan ekonomi global adalah belanja pemerintah. Baik itu APBN maupun APBD. Oleh karena itu proyek-proyek strategis pemerintah harus diupayakan tetap dijalankan.

"Saya sudah sampaikan kepada Bapak Presiden dan Menteri BUMN, agar peran dan keterlibatan swasta justru harus dipacu di saat-saat seperti ini," tukasnya.
 
"Anak dan cucu serta cicit perusahaan BUMN harus mengalah. Berhenti dulu. Kencangkan ikat pinggang. Agar arus belanja APBN dan APBD dapat mengalir ke swasta. Tidak ada teori lain. Kalau swasta masih bisa hidup, PDRB masih menyumbang ekonomi makro, maka pertumbuhan ekonomi, khususnya di Jawa Timur masih ada harapan," imbuh mantan ketua umum Kadin Jawa Timur itu. 

LaNyalla juga menyinggung beberapa langkah stimulus yang telah diambil pemerintah pusat. Baik stimulus fiskal maupun non-fiskal. Termasuk Instruksi Presiden No. 7/2019 tentang kemudahan dunia usaha dan Peraturan Presiden No. 80/2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi kawasan di Jawa Timur.

"Pelindo III sebagai BUMN harus seirama dengan semangat pemerintah saat ini, yakni fokus menyelamatkan bangsa ini dari jurang krisis. Lupakan sejenak tugas utama sebagai penyumbang pendapatan negara. Tetapi fokuskan kebijakan kita untuk menyelamatkan tonggak perekonomian nasional kita di tengah wabah Covid-19 ini," pungkasnya.

Di sesi dialog, sejumlah stakeholder pelabuhan yang hadir, seperti INSA, Iperindo, ALFI, Ginsi dan lainnya rata-rata menyampaikan beratnya overhead di tengah lesunya ekonomi.

Salah satu beban yang paling dirasakan adalah mahalnya harga sewa lahan di kawasan pelabuhan yang dipatok oleh Pelindo III selaku operator. Selain itu persoalan klasik seperti sedimentasi alur yang mengakibatkan pendangkalan yang dikeluhkan sejumlah pengusaha galangan kapal.

Direktur Utama Pelindo III Doso Agung menyatakan akan memperhatikan arahan Ketua DPD dan masukan dari sejumlah stakeholder pelabuhan Tanjung Perak yang hadir.

"Secara prinsip, di tengah menghadapi pandemik Covid-19, Pelindo III bertekad tetap melakukan upaya maksimal untuk menjamin arus logistik tetap berjalan, sehingga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Tentu tetap dengan menjalankan protokol kesehatan untuk melindungi semua orang dan stakeholder di pelabuhan," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya