Berita

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam/Net

Politik

Gagal Paham Pemerintah Maknai Pandemik Corona Dengan Darurat Sipil

SENIN, 30 MARET 2020 | 18:31 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Wacana kebijakan darurat sipil dinilai tak relevan dengan situasi pandemik Covid-19 yang dihadapi Indonesia. Alih-alih darurat sipil, yang terjadi saat ini justru darurat kesehatan yang mengancam keselamatan warga negara.

"Yang kita butuhkan darurat kesehatan nasional. Darurat kesehatan bertujuan memastikan kondisi kesehatan masyarakat yang terancam," tegas Komisioner Komnas HAM RI, Choirul Anam dalam keterangannya, Senin (30/3).

Adapun darurat sipil dan kesehatan sangat berbeda jauh. Ia menjelaskan, tujuan dari darurat sipil biasanya untuk memastikan roda pemerintahan berjalan dengan tertib. Sedangkan darurat kesehatan lebih kepada menjamin perlindungan dari negara.

"Dari prespektif tujuan saja berbeda jauh," sesal Choirul Anam.

Untuk saat ini, ia berpandangan yang paling dibutuhkan adalah solidaritas sosial dan kerja sama yang serius dari semua pihak. Termasuk masyarakat yang tidak terdampak Covid-19 kepada sesamanya mesti ditingkatkan.

"Oleh karenanya, dalam situasi Covid-19 yang terus meningkat, belum maksimalnya sarana prasana yang digunakan memerangi Covid-19 ini, harusnya darurat kesehatan," tegasnya.

"Misalkan mendorong keaktifan perangkat pemerintahan terkecil, seperti RT dan RW termasuk Puskesmas menjadi garda komunikasi terdepan dan lain-lain. Paradigma penyelesaian dan exit strateginya berbeda, ancamannya juga berbeda," demikian Choirul Anam.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya