Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Publika

Pemerintah Lalai, Rakyat Yang Selamatkan Indonesia

SABTU, 28 MARET 2020 | 07:58 WIB

AWAL Februari 2020, ketika wabah virus corona (Covid-19) belum berstatus pandemik, tetapi sudah mulai menyebar ke banyak negara, persiapan apa yang telah dilakukan pemerintahan Jokowi?

Alih-alih menyiapkan langkah-langkah penting untuk menahan virus corona, Jokowi malah sibuk dengan mengebut pembahasan omnibus law dan proyek ibukota baru.

Ketika negara-negara mulai melakukan pembatasan masuk-keluar negara, Jokowi justru antusias memberikan insentif pariwisata.


Ketika dunia internasional melakukan pendekatan-pendekatan ilmiah untuk prediksi kekuatan wabah di berbagai negara, para pendukung dan orang-orang inner circle Jokowi malah membuat pernyataan nyeleneh yang tidak ilmiah.

Seharusnya Jokowi mengajak rakyat dan mengkoordinasikan daerah-daerah untuk bersiap diri hadapi wabah corona.

Sayangnya PP yang mengatur teknis pelaksanaan UU 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan belum disiapkan Jokowi meski UU itu sudah dua tahun disahkan.

Sebenarnya Jokowi bisa siapkan BUMN farmasi/kesehatan untuk uji test-kit dan produksi massal masker, hand sanitizer & APD (alat pelindung diri untuk dokter dan perawat) jauh-jauh hari agar rakyat tidak terbebani dengan harganya yang sekarang meroket. Juga tidak perlu impor seperti dilakukan India yang sudah produksi tes kit dalam negeri.

Kekurangan APD ini saat beban merawat pasien positif begitu berat mengakibatkan banyak dokter dan perawat meninggal setelah tertular pasien.

Kesimpulannya, sejak awal wabah corona Jokowi menganggap enteng, meski sudah dingatkan banyak pihak. Dan kini sangat jelas kegagapannya menghadapi kasus yang terus bertambah.

Sekarang Jokowi terjebak dalam dilema lockdown atau tidak. Semakin terlambat ambil keputusan, yang sehat bisa sakit, yang sakit malah mati.

Ini soal kepemimpinan. Pemimpin harus punya leadership yang kuat dan mampu membaca arah masalah akan seperti apa nantinya. Dan Jokowi terbukti gagal dalam hal itu.

Kini rakyat harus berjuang masing-masing dalam melawan corona. Tidak ada yang kasih uang ketika hilang pendapatan harian karena tidak lagi bisa berjualan atau narik ojek. Tapi rakyat tetap harus kuat jika tidak mau negeri ini rusak parah. Jika pemimpin lalai, maka rakyatlah yang akan selamatkan negara.

Sekarang kita tidak bisa apa-apa lagi, selain jaga diri masing-masing dan banyak-banyak berdoa. Kalau bisa bantulah orang yang perlu makan. Siapkan lahir bathin untuk situasi terburuk.

Ingatlah selalu 5T dan 2S:

-Tinggal di rumah
-Tubuh selalu sehat
-Tangan sering dicuci
-Tes gejala corona
-Telusur pernah kontak

Ayo "STOP penyebaran Corona" untuk "SELAMATKAN hidup kita".

Gde Siriana Yusuf
Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus) Indonesia.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya