Berita

Ekonom senior Indef Faisal Basri/RMOL

Politik

Faisal Basri: Lockdown Memang Pahit, Tapi Percayalah Ekonomi Akan Bangkit

JUMAT, 27 MARET 2020 | 22:25 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Salah satu pertimbangan pemerintah yang hingga saat belum mengambil kebijakan lockdown dalam mengatasi pandemik virus corona yakni persoalan ekonomi.

Namun demikian, hal itu justru dinilai keliru. Menurut ekonom senior Indef Faisal Basri, nasib ekonomi tanah air justru bergantung pada ketepatan penanganan corona, salah satunya dengan upaya karantina wilayah atau lockdown.

"Jadi jangan dicampuradukkan. Ekonomi itu nasibnya sekarang sangat ditentukan penanganan virus. Jadi lupakan dulu ekonomi, fokus penanganan virus (corona)," kata Faisal Basri dalam acara Indef Talk melalui live Instagram, Jumat (27/3).

Dia menjelaskan, lockdown membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia melemah adalah keniscayaan. Namun pendiri Indef ini meyakini, ekonomi Indonesia akan rebound dan pulih seperti sedia kala.

"Percayalah, lockdown itu kalau secepat mungkin dilakukan, penyebarannya akan jadi sangat terbatas. Dan mau tidak mau kita hadapi kemerosotan ekonomi dan bahkan pahitnya resesi. Tapi percayalah, nanti rebound cepat," tutur Faisal Basri.

Hal itu dinilai lebih baik dilakukan pemerintah dibandingkan membiarkan ekonomi tetap pada kondisi yang tidak pasti seperti saat ini. Faisal Basri justru khawatir ketika negara-negara lain sudah rebound karena sudah melakukan lockdown lebih awal, Indonesia masih terpuruk karena terlambat.

"Lebih baik kita pahit dalam jangka pendek, tapi ceria hadapi jangka menengah dan panjang. Ketimbang gini-gini saja. Akan sangat lebih bisa dihitung dan diperkirakan resesinya kapan. Karena kita ikut timelinen-ya virus. Kalau kita buat timeline sendiri, virus tidak bisa kompromi," demikian Faisal Basri.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya