Berita

Malaysia/Net

Dunia

Mulai Dari Pemotongan Biaya Listrik Hingga Internet Gratis, Malaysia Luncurkan Paket Bantuan Ekonomi Sebesar Rp 928 Triliun

JUMAT, 27 MARET 2020 | 16:59 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan paket stimulus ekonomi untuk menanggulangi wabah virus corona pada Jumat (27/3).

Totalnya, ada 250 miliar ringgit atau setara dengan Rp 928 triliun (Rp 3.713/ringgit) yang dialokasikan untuk beberapa sektor. Di mana 128 miliar ringgit digunakan untuk melindungi kesejahteraan rakyat, 100 miliar ringgit digunakan untuk mendukung bisnis seperti usaha kecil dan menengah.

Pada Senin (23/3), pemerintah juga telah mengumumkan alokasi total 600 juta ringgit untuk Departemen Kesehatan guna membeli peralatan medis dan menambah perawat.

Sebelumnya juga telah diumumkan kontribusi Dana Pegawai yang berusia di bawah 55 tahun, dapat menarik 500 ringgit hingga 12 bulan.

Alokasi130 juta ringgit juga juga telah diumumkan dan akan didistribusikan secara merata ke semua negara bagian, seperti dimuat The Star.

Ada pun alokasi paket stimulus tersebut akan diberikan kepada Kementerian Kesehatan sebesar 500 juta ringgit untuk meningkatkan pasokan peralatan medis dan sumber daya manusia.

Pemerintah juga akan menaikkan tunjangan khusus untuk para petugas kesehatan dari 400 ringgit menjadi 600 ringgit sebulan dari 1 April hingga pandemik berakhir.

Tunjangan tambahan sebesar 200 ringgit juga diberikan kepada petugas garda depan seperti polisi, imigrasi, dan Departemen Bea Cukai.

Sebesar 1.600 ringgit akan diberikan dalam bentuk bantuan untuk rumah tangga dengan penghasilan di bawah 4.000 ringgit.

Sebesar 200 ringgit akan diberikan satu kali pada siswa yang terdampak.

Mulai April hingga berakhirnya masa lockdown atau movement control order (MCO), internet akan digratiskan.

Pemerintah juga mengalokasikan dana sebesar 530 juta untuk memberikan potongan 15 hingga 50 persen penggunaan listrik selama enam bulan.

Pemerintah juga bekerja sama dengan perusahaan asuransi untuk menanggung biaya tes skrining Covid-19 dengan anggaran 8 juta ringgit.

Selain itu, dana tersebut juga dialokasikan untuk bantuan bagi UMKM dan para pekerja informal.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya