Berita

Presiden Nicolas Maduro/Net

Dunia

Maduro Dituding AS Terlibat Penyelundupan Narkoba, Venezuela: Itu Tuduhan Menyedihkan Dan Tidak Berdasar

JUMAT, 27 MARET 2020 | 11:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Republik Bolivar Venezuela mengecam tindakan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyerang Venezuela dengan kudeta jenis baru.

Dalam sebuah pernyataan resmi pemerintah, Venezuela mengatakan AS telah menyerang rakyat Venezuela dengan bentuk kudeta baru atas dasar tuduhan yang menyedihkan, vulgar dan tidak berdasar.

Itu semua karena pemerintahan Trump berusaha untuk mengkudeta Presiden Nicolas Maduro dengan tuduhan kasus kriminal. Di mana Maduro dituding menjadi dalang dari penyelundupan narkoba.

Menurut pemerintah Venezuela, tuduhan itu hanya lah bentuk keputusasaan dan obsesi dari Trump atas pemilihan umum pendahuluan Partai Demokrat. Karena rivalnya, Joe Biden berhasil memenangkan dukungan di negara bagian Florida.

Selain itu, Trump juga dianggap tidak menerima bahwa pemerintahan Maduro bisa mengelola ancaman dari wabah virus corona atau Covid-19 yang gagal diterapkan di Amerika Serikat.

Upaya kudeta yang dilakukan AS saat ini juga tidak lain tidak sesuai dengan sejarah di mana Komandan Hugo Chavez dan Maduro menjadi pemain kunci untuk perjanjian damai antara Kolombia dan FARC.

Dengan begitu, rakyat Venezuela dan pemerintah akan selalu menolak semua serangan dan kebohongan dari AS.

"Rakyat Venezuela dan Pemerintah Bolivaria akan menghadapi dengan benar semua serangan dan kebohongan yang berasal dari negara utama yang mempromosikan terorisme dan perdagangan narkoba di dunia," ujar pernyataan yang terima oleh Kantor Berita Politik RMOL pada Jumat (27/3) itu.

"Lembaga-lembaga demokratis Venezuela menjamin perlindungan rakyat Venezuela mereka terhadap segala tindakan nekat oleh pemerintah Donald Trump," lanjut pernyataan pemerintah.

Sementara itu, disampaikan oleh Kedutaan Venezuela di Jakarta, tuduhan yang diberikan kepada Maduro oleh Departemen Kehakiman AS adalah upaya penyerangan demokrasi.

"(Itu adalah) upaya baru untuk menyerang demokrasi Venezuela, menciptakan tuduhan palsu," ujar kedutaan dalam pesan singkat.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya