Berita

Iwan Sumule/Net

Politik

Ketua ProDEM: Situasi Akan Semakin Memburuk Lantaran Pemda Masih Jalan Sendiri-sendiri

JUMAT, 27 MARET 2020 | 07:48 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Desakan ke pemerintah pusat agar melakukan karantina wilayah telah berulang kali diucap Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) untuk memutus rantai sebaran virus corona baru atau Covid-19.

Desakan dilakukan lantaran WHO sudah mengatakan bahwa yang utama dalam langkah pencegahan adalah mencari dan temukan mereka yang positif virus tersebut, lalu kemudian dilakukan isolasi agar tidak menyebar kembali.

Maka dari itu, kata Ketua Majelis ProDEM Iwan Sumule, pemerintah perlu melakukan mapping atau pemetaan wilayah sebaran virus dan kemudian segera memberlakukan karantina wilayah.

“Setelah virusnya ditemukan, maka silakan dimampusin dan matiin deh itu virus,” tutunya kepada redaksi, Jumat (27/3).

Iwan Sumule yakin virus asal China ini alan semakin merebak karena dari awal dianggap remeh oleh penguasa. Bahkan jajaran pemerintah mengolok-olok, dari mulai perbanyak doa qunut lah, klaim zero corona, penghargaan duta imunitas corona, hingga virus disebut bisa sembuh sendiri.

“Itulah semua sikap pemerintah yang terkesan menganggap remeh. Bahkan memberikan diskon besar-besaran untuk menggenjot pariwisata saat virus china ini belum pandemik,” tuturnya.

Hingga saat ini belum ada tindakan komprehensif dan terstruktur dalam menangani Covid-19. Celakanya lagi pemerintah pusat terkesan cuci tangan dan malah membiarkan daerah berjalan sendiri-sendiri dengan mengambil kebijakan sendiri.

Belum lagi ada pembatasan dari pemerintah pusat agar daerah tidak mengambil keputusan lockdown atau karantina wilayah dengan alasan itu menjadi wewenang dari pemerintah pusat.

Sampai saat ini belum ada juga mapping wilayah secara menyeluruh. Sehingga tindakan isolasi dan karantina wilayah secara menyeluruh terhadap titik-titik dan wilayah-wilayah penyebaran belum dilakukan.

Padahal untuk menghentikan penyebaran virus china ini sangat penting juga presiden menyatakan "Darurat Corona" agar langkah-langkah kedaruratan dapat segera dilakukan, termasuk soal pendanaan dan pembiayaan.

“Sayangnya, apa yang ProDEM desakkan selama ini belum juga sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah. sehingga ke depannya kita tidak tahu apa yang terjadi,” tutup ketua DPP Partai Gerindra itu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya