Berita

Ketua ProDEM, Iwan Sumule/Net

Politik

Rusia Dan AS Tarik Warganya Dari Indonesia, Ketua ProDEM: Lockdown Harus Dilakukan!

KAMIS, 26 MARET 2020 | 20:57 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Sudah tidak ada alasan lagi bagi pemerintah untuk tidak melakukan karantina wilayah atau lockdown di tengah penyebaran virus corona yang makin meluas di Indonesia.

Bahkan baru-baru ini, pemerintah AS meminta kepada warganya yang berusia di bawah 21 tahun untuk segera meninggalkan Indonesia. Pun demikian dengan Rusia yang mengevakuasi 500 warganya yang berada di Bali.

Hal ini sudah cukup menggambarkan kegawatan yang terjadi di tanah air, dan opsi lockwon harus benar-benar dipertimbangkan pemerintah.

"ProDEM sudah mendesak agar segera dilakukan langkah-langka yang tegas, seperti karantina wilayah agar penyebaran virus China ini bisa segera dikendalikan," kata Ketua Pro Demokrasi (ProDEM), Iwan Sumule dalam keterangannya kepada redaksi, Kamis (26/3).

Berdasarkan arahan WHO, langkah utama adalah pencegahan baik dengan cara menemukan virusnya, maupun isolasi wilayah. Oleh kareannya, pemerintah perlu melakukan pemetaan wilayah penyebaran virus di Indonesia.

"Hal itu sangat penting untuk segera memberlakukan karantina wilayah yang sudah di-mapping tadi. Lalu kemudian cari dan temukan virusnya. Setelah virusnya ditemukan, maka silakan dimampusin dan matiin deh itu virus," tegasnya.

Penyebaran yang saat ini terjadi tak dipungkiri terjadi karena pemerintah sejak awal terkesan meremehkan keberadaan virus Covid-19. Tak serius menangkal corona, pemerintah justru lebih sibuk dengan menggenjot sektor pariwisata.

"Dan sampai saat ini juga belum dilakukan tindakan-tindakan penanganan virus China secara komperhensif dan terstruktur. Celakanya lagi, pemerintah pusat terkesan cuci tangan dan malah membiarkan daerah berjalan sendiri-sendiri dengan mengambil kebijakannya juga sendiri," kritik Ketua DPP Partai Gerindra ini.

"Makanya, presiden penting menyatakan darurat corona agar langkah-langkah kedaruratan dapat segera dilakukan, termasuk soal pendanaan dan pembiayaan dalam penanggulangan penyebaran virus China ini," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya