Berita

Kamp karantina massal di Vietnam/Net

Dunia

Karantina Massal, Program Unggulan Vietnam Untuk Putuskan Rantai Penyebaran Corona

KAMIS, 26 MARET 2020 | 18:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Vietnam telah mengirim puluhan ribu orang ke kamp-kamp karantina yang dikelola oleh militer.

Walaupun tergolong ke dalam negara miskin di Asia Tenggara, namun penanganan wabah virus corona atau Covid-19 di Vietnam telah banyak dipuji.

Pada Kamis (26/3), data resmi menunjukkan, ada 44.955 orang yang dikarantina di pusat-pusat yang dikelola militer.

Angka tersebut menurun sekitar 15 persen dari Senin (23/3) setelah banyak orang yang dipulangkan karena telah menjalani masa karantina selama 14 hari.

Orang-orang yang dikarantina adalah mereka yang pulang dari negara-negara terinfeksi.

"Semua penumpang menjalani pemeriksaan cepat," kata seorang pejabat medis di bandara Noi Bai, Hanoi, kepada Reuters. Ia enggan untuk memberikan identitas karena tidak berwenang untuk membahas hal tersebut kepada media.

"Mereka yang memiliki gejala dibawa ke rumah sakit, dan sisanya dikirim ke kamp karantina, di mana mereka akan berbagi kamar dengan 10 hingga 20 lainnya dalam penerbangan yang sama," lanjutnya.

Menurut Kementerian Kesehatan, Vietnam saat ini memiliki jumlah kasus corona sebanyak 148, tanpa kematian.

Data resmi menunjukkan, Vietnam telah menguji lebih dari 30.000 orang.

Menurut analisa dari spesialis penyakit menular Harvard Medical School, Todd Pollack, Vietnam mengambil pendekatan awal berdasarkan pengalamannya sebagai negara pertama di luar China yang terkena wabah SARS pada 2003.

“Karantina individu yang memiliki kontak dengan sebuah kasus atau berasal dari daerah berisiko tinggi jelas merupakan strategi utama; terutama karena orang yang terinfeksi tampaknya menular pada awal gejalanya," tambah Pollack.

Karantina massal yang dilakukan Vietnam sendiri bermula pada 16 Maret, ketika pemerintah akan melakukan tes pada siapa pun yang datang dari negara terinfeksi.

Selain Vietna,, Singapura dan Taiwan juga menerapkan langkah karantina massal yang serupa.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya