Berita

Santri/Net

Politik

Lindungi Santri, Pengelola Perlu Lockdown Pondok Pesantren

KAMIS, 26 MARET 2020 | 15:39 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pengawasan di pondok pesantren harus diperketat oleh pihak pengelola. Jangan sampai ada penularan di dalam pondok, karena bisa menyebar ke mana-mana.

Begitu kata Direktur Sabang Merauke Institute, Abdullah Rasyid yang mengaku mendapat informasi dari seorang pengelola pesantren. Informasi itu menyebut bahwa ada siswa yang mondok menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) setelah dikunjungi keluarga.   

“Hal ini harus jadi perhatian, agar ada upaya me-lockdown ponpes. Terutama ponpes di daerah yang tinggi kasus penyebaran wabah corona ini,” ujarnya kepada redaksi, Kamis (26/3).

Dia mengurai bahwa jika ada satu orang terpapar, maka akan sulit untuk mencegah sebarannya di pondok. Sebab tradisi santri biasanya selalu beraktivitas bersama-sama, baik belajar, makan, mandi dan ibadah.

“Diharapkan pemerintah segera melakukan pemeriksaan, memprioritaskan ponpes yang ada,” sambungnya.

Ormas-ormas besar, seperti Muhammadiyah dan NU, kata Abdullah Rasyid harus mulai peduli dengan melakukan pendataan pesantren, melakukan pemeriksaan Covid-19, hingga memberlakukan protokol corona.

“Termasuk me-lockdown wilayah setempat. Jangan lupa banyak santri tidak dipulangkan, saat yang lain belajar di rumah,” pungkasnya.  

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya