Berita

Jubir penanganan virus corona, Achmad Yurianto/Net

Kesehatan

Kelemahan Tes Darah Untuk Uji Virus Corona Yang Harus Diketahui Masyarakat

RABU, 18 MARET 2020 | 22:46 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Langkah pemerintah untuk mempercepat penanganan virus corona baru (Covid-19) terus mengalami kemajuan. Salah satunya ialah dengan mengubah metode pemeriksaan spesimen dengan melakukan tes darah.

Jurubicara penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan, cara ini merupakan salah satu pelacakan penularan virus corona yang cepat.

Namun sayangnya, ia menjelaskan kalau metode pemeriksaan menggunakan serum darah ini memiliki satu kelemahan, yakni pemeriksaan spesimen harus dilakukan 7 hari setelah sesorang sudah terinfeksi corona.


"Karena yang diperiksa adalah imunoglobulin-nya, maka kita membutuhkan reaksi imunoglobulin dari seseorang yang terinfeksi paling tidak seminggu," jelas Achmad Yurianto saat menyampaikan keterangan pers di Gedung Graha BNPB, Jalan Pramuka Raya, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (18/3).

Kalau seseorang belum terinfeksi corona dalam jangka waktu seminggu sebelum pemeriksaan, maka kemungkinan hasiknya akan memberikan gambaran yang negatif, kata Achmad Yurianto.

Karena hal itu, maka pemerintah meminta masyarakat yang dirasa memiliki gejala terjangkit virus corona, seperti batuk, pilek, dan demam, agar mengisolasi diri terlebih dahulu di rumahnya masing-masing. Hal ini lah yang kemudian mesti dipahami oleh masyarakat, menurut Achmad Yurianto.  

"Karena pada kasus yang positif dengan pemeriksaan rapid test (kemarin), dan kemudian tanpa gejala atau memiliki gejala yang minimal, ini indikasinya adalah harus melaksanakan isolasi diri, dilaksanakan di rumah," tutur Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini.

"Tentunya (upaya isolasi diri ini) dengan monitoring yang dilaksanakan oleh Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat yang sudah disepakati bersama," sambungnya.

Lebih lanjut, Achmad Yurianto juga meminta measyrakat untuk memaknai positif dari metide oemeroksaan rapid test ini, dan tidak perlu panik. Karena, orang-oramg yang memilki close cobtact dengan pasien posotif corona belum tentu terjangkit.

Selain itu, sesorang yang diduga sudah terjangkit pun (belum positif corona), juga bisa melawan infeksi virus melalui sistem kekebalan tubuhnya. Oleh karena itu, masyarakat diminta menjaga imunitas tubuhnya, dari ienyakit yang dikategorikan Self Limited Disease (bisa sembuh dengam sendirinya).

"Oleh karena itu yang paling penting di dalam konteks ini adalah bagaimana melakukan isolasi diri. Petunjuk pedoman dan bagaimana pelaksanaan isolasi diri sudah kita buat," ujar Achmad Yurianto.

"Kami berharap masyarakat semakin lama semakin memahami tentang apa yang harus dilakukan dalam kaitan dengan penanganan ini," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya