Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Dunia

Lembaga Australia Kritik Jokowi Habis-habisan: Pemerintah Daerah Mengambil Tindakan Sendiri Karena Sudah Tidak Percaya Lagi

RABU, 18 MARET 2020 | 06:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Wabah virus corona yang mulai merebak di Indonesia kian menimbulkan keresahan, terlebih jumlah kasus terus meningkat.  

Sejak pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret lalu hingga Rabu (18/3), kasus virus corona mencapai 172 kasus dan angka kematian tercatat 5 orang.

Respon pemerintah Indonesia terhadap penanganan wabah virus corona rupanya menjadi sorotan warga Australia. Sebuah lembaga indepent yang berbasis di Sydney, Ausralia, Lowy Institute, mengritik habis-habisan cara Jokowi menangani wabah ini.

Dalam laman resminya, lowyinstitute.org, lembaga itu mengungkapkan kelemahan gaya kepemimpinan Jokowi.

Lembaga itu menilai respon Jokowi terhadap wabah ini sangat mencemaskan.

“Menggandeng Menteri Kesehatan yang memberi saran dengan doa akan membantu menjaga orang Indonesia aman dari virus, ternyata tidak dapat mengatasi masalah," tulis Lowy Institute.
Lembaga itu juga menyoroti jumlah populasi Indonesia yang besar.

"Banyak ilmuwan (dan warga negara) takut terhadap penyebaran di Indonesia, dengan populasi lebih dari 260 juta orang, resiko yang lebih besar. Pantas saja jika orang kaya di Indonesia telah memilih tinggal di Singapura sebelum negara itu membatasi arus keluar masuk negara itu,” kritik lembaga tersebut.

Jokowi juga dinilai kurang transparan dan terlihat menahan informasi terkait data dan penyebarannya dengan alasan tidak ingin membuat kepanikan. Jokowi harus jauh lebih terbuka ketika mengurus krisis kesehatan masyarakat seperti wabah virus corona ini, bukan hanya mementingkan dampak di bidang ekonomi saja.

Jokowi dinilai plin plan, dengan mengoreksi keputusannya bahwa ia telah membentuk tim "respon cepat" untuk mengatasi krisis, namun ia kemudian menyatakan bahwa pemerintah pusat akan mengambil kendali.

Lowy Institute menyebut, gaya Jokowi yang terbiasa membangun sesuatu dari bawah 'go to the ground' dan melakukan pemeriksaan langsung, dinilai tidak tepat untuk diterapkan untuk krisis besar macam virus corona.

Lembaga yang berbasis di Sydney ini juga menyoroti aksi Terawan memberikan paket jamu, ramuan herbal tradisional dari Jokowi ke tiga pasien yang sembuh dari Covid-19.

"Salah satu alasan bahwa pemerintah daerah mulai menerapkan tindakan mereka sendiri adalah karena mereka kehilangan kepercayaan pada kemampuan Jokowi untuk mengelola wabah," kritikan lembaga think tank tersebut.

Indonesia disebut sebagai negara yang memiliki tingkat kemiskinan yang masih tinggi serta permasalahan kesehatan. Sistem rumah sakit pun menjadi lemah karena kurangnya dana.

Sulit bagi Jokowi untuk bisa memperbaiki nasib negara dan pemerintahannya dalam dua periode jabatannya. Walaupun ia, misalnya, mengambil pendekatan reformasi yang lebih radikal.

“Tetapi sekarang, mesti lebih dari sebelumnya. Pemerintahnya perlu bergerak melampaui sikapnya yang berbeda, reaktif, dan mengembangkan strategi yang koheren dan jelas untuk mengatasi krisis kesehatan yang menguji kita semua, tetapi dapat menghantam Indonesia dengan keras," saran mereka.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya