Berita

Anton Tabah Digdoyo/Net

Politik

Peringatkan Ngabalin, Anton Tabah: Hadist Carilah Ilmu Ke China Itu Palsu, Tidak Boleh Dipakai

SABTU, 14 MARET 2020 | 01:45 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Umat Islam diingatkan untuk tidak memakai hukum dari luar Al-Quran dan hadist lemah atau dhoif, terlebih madhu atau palsu.

Hal tersebut disampaikan Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Anton Tabah Digdoyo dalam merespons video Ali Mochtar Ngabalin yang beredar terkait dalil carilah ilmu ke negeri China.

"Hadits carilah ilmu ke China yang dipuji-puji Ngabalin menurut para ahli hadits adalah palsu. Karena palsu ya dilarang dijadikan dalil atau hukum," kata Anton Tabah Digdoyo kepada redaksi, Jumat (13/3).

Kepalsuan hadits tersebut, lanjut Anton Tabah, dijelaskan para ahli hadist dunia Ibnu Hibban dengan diperkuat as-Sakhawi dalam Kitab al-Maqasid al-Hasanah.

"Sumber kepalsuan hadits ini adalah rawi bernama Abu Atikah Tharif bin Sulaiman dan Ibnul Jauzi di al-Maudhu at as-Suyuthi, tetap tidak bisa meningkatkan status hadits itu, karena sebagian perawinya pembohong. Karenanya tidak mengubah kedudukannya sebagai hadits palsu," sambungnya.

Al-Hafizh as-Suyuthi dalam kitab himpunan hadits Jam ul Jawami
/al-Jami ul Kabir, jelasnya, memasukkan hadits ini pada No. 3401 (pada jilid I: 673), yang menegaskan bahwa beberapa perawi yang semua dari jalur sahabat Anas dan dalam catatan kakinya.

Menurut Anton Tabah, Hadits ini juga disebutkan dalam al-Jami ash-Shoghir No. 1110, mengisyaratkan dengan kata adh-dhofu. Al-Baihaqi berkata: Isinya masyhur dan isnadnya dhaif, dan telah diriwayatkan dari berbagai jalan semuanya dhai' fatan. Kemudian, lanjut Anton Tabah, Ibnu Hibban berkata: La ashla lahu, dan Ibnul Jauzi memvonis sebagai hadits maudhu atau palsu.

"Ini diperkuat tokoh-tokoh ulama Indonesia almarhum Gus Dur (2006) dan Imam Masjid Istiqlal, Prof Dr. KH. Musthafa Ali Yaqub yang dengan tegas mengatakan hadits tersebut palsu," sambung Anton Tabah.

Oleh karenanya, Anton yang juga Pengurus MUI Pusat tersebut mengingatkan kepada Ngabalin agar tidak lagi menggunakan hadist palsu.

"Kalau ia menggunakan, berarti ia telah berdusta atas nama Nabi Muhamad SAW. Itu termasuk dosa besar tiada lagi balasannya kecuali dilaknat di dunia dan di akhirat. Jadi ahli neraka yang kekal abadi," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya