Berita

Hendra J. Kede/Net

Politik

Hendra Kede: Pemerintah Harus Usut Tuntas Asal Virus Corona, Jangan Sampai China Ajukan Hak Paten Atas Obat Antivirus

KAMIS, 12 MARET 2020 | 10:34 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat, Hendra J. Kede, mendesak pemerintah Indonesia untuk berperan dalam mengusut tuntas asal atau penyebab virus corona muncul.

Sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dan anggota tetap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia punya hak untuk mempertanyakan kepastian akan wabah yang telah menginfeksi lebih dari 120.000 orang di dunia tersebut.

"Harusnya Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), terutama Dewan Keamanan PBB yang Indonesia saat ini Anggota Tidak Tetap dan WHO, tidak bisa membiarlan ini mengambang begitu saja. Membiarkan ketidakpastian sumber awal virus Corona ini," ujar Hendra.

"PBB satu-satunya lembaga dunia yang memiliki kewenangan untuk memastikan kebenarannya," lanjutnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Kamis (12/3).

Dikatakan oleh Hendra, kepastian asal muasal dari virus yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan ini sangat lah penting.

Jika sumber awalnya dipastikan dari bahan makanan di pasar makanan laut di Kota Wuhan seperti dugaan awal. Maka, itu setidaknya dapat dijadikan referensi oleh milyaran umat manusia bagaimana memperlakukan makanan dan memilih sumber makanan yang tepat di masa depan, katanya.

Sementara jika sumber virus berasal dari kebocoran laboratorium penelitian ilmiah seperti yang dilaporkan Washington Post dan Senator AS Tim Cotton. Maka, negara-negara terinfeksi bisa meminta pertanggungjawaban dari negara pengelola laboratorium tersebut.

"Dan konpensasi penting lainnya, semisal kewajiban menyebarluaskan segala hasil penelitian tentang serum obat antivirus corona secara gratis ke seluruh dunia, atau malah antiserumnya sekalian," lanjut Hendra.

Namun, jika sumber penyebabnya berasal dari proyek senjata biologis, maka negara yang bersangkutan bukan hanya harus bertanggung jawab, namun juga harus dibawa ke Mahkamah Internasional.

Kendati begitu, Hendra mengatakan, kepastian yang saat ini tidak terbantahkan adalah virus corona berasal dari China.

"Dan sungguh kebangetan kalau China sampai berpikir akan mengajukan hak paten obat antivirus corona di saat semua dunia sedang terimbas coronanya," ujar Hendra.

"Kenapa China tidak berfikir untuk bersiap-siap jika seluruh negara di dunia menuntut konpensasi? Kan lebih rasional," sambungnya.

Untuk memulai hal tersebut, Hendra menyatakan, Indonesia bisa memulai merumuskan konstruksi hukum untuk menuntut kompensasi tersebut ke otoritas China.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya