Berita

Hatta Taliwang/Net

Politik

Soal Ibukota Baru, Hatta Taliwang: Harusnya Lewat Referendum

KAMIS, 12 MARET 2020 | 10:02 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Rencana pemindahan Ibukota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim) disinyalir hanya melibatkan beberapa pihak saja, dalam merumuskan hingga keputusan. Sebab, masyarakat Indonesia secara umum tidak dilibatkan untuk menentukan pemindahan ibukota dengan cara referendum.

Demikian disampaikan politikus senior PAN, Hatta Taliwang, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Kamis (12/3).  

"Sebenarnya urusan sekelas ibukota itu harus lewat referendum. Ini bukan proyek swasta, proyek negara. Yang kabarnya hanya dikonsultasikan dengan Xi Jinping (Presiden China), Kepala Bappenas, sama dia sendiri (Presiden Jokowi), bertiga. Itu kabarnya," ungkap Hatta Taliwang.

Tak hanya itu, sambung dia, kolega Presiden Jokowi seperti Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menggandeng pengusaha kelas kakap untuk menggarap proyek Ibukota Negara. Padahal, ini merupakan proyek negara, bukan proyek keluarga atau kroni politik Presiden Jokowi.

"Ditopang usaha-usaha dari Luhut Binsar Panjaitan yang memberi angin bahwa si ini yang siap bantu, pengusaha ini siap bantu investor ini. Lah, kalau investor dari luar negeri ya senang-senang saja kalau dapet proyek. Ini kan bukan proyek biasa seperti membuat jembatan, bendungan. Enak saja yang seperti begini diperlakukan dengan seenak-enaknya gitu," sesal Hatta Taliwang.

Lebih jauh, Direktur Institut Soekarno-Hatta (ISH) ini juga menyesalkan langkah dan latarbelakang pemindahan ibukota ini.

Selain tidak mengindahkan kaidah hukum yang berlaku, pemerintah juga disinyalir punya rencana lain dengan memasukkan nama kontroversial seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok menjadi kandidat Kepala Badan Otorita IKN.

"Jadi ini menyangkut banyak sekali aspek yang dia (Jokowi) tidak bisa melakukan semau-maunya. Apalagi akan melangkah jauh memilih orang yang kontroversial," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya