Berita

Mendagri Tito Karnavia/RMOL

Politik

Bisa Tingkatkan Pendapatan Negara, Pemerintah Bakal Tambah PBLN

RABU, 11 MARET 2020 | 14:19 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pos Lintas Batas Negara (PBLN) yang terkontrol dapat meningkatkan pendapatan negara. Tepatnya melalui bea masuk dan keluar yang otomatis akan menguatkan postur APBN. Sehingga pemerintah ke depan akan terus menambah PBLN di titik-titik perbatasan negara.

Begitu yang disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, usai Rapat Koordinasi Nasional Pengamanan Perbatasan Negara di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Rabu (11/3).

“Kita harus menertibkan lalu lintas orang dan barang, dengan memperbanyak pos lintas batas. Lalu lintas barang yang tidak terkontrol otomatis akan mengurangi pendapatan negara,” kata Tito.


Pentingnya kontrol terhadap PBLN, kata Tito, merupakan bagian dari keamanan nasional. Karena saat ini, dinilai masih banyak jalur lintas tradisional atau biasa disebut jalur tikus yang kerap dimanfaatkan penyelundup, baik orang maupun barang, secara ilegal.

“Ya kalau barangnya cuma sembako kecil-kecilan, tapi kalau itu narkotik kemudian barang kimia yang berbahaya, detonator untuk bom, bom ikan atau bom oleh teroris, lintas batas orangnya adalah human trafficking, penyelundupan senjata kemudian terorisme, itu kan berbahaya buat negara,” papar mantan Kapolri ini.

Untuk itu, sambung Tito, pada periode pertama Presiden Joko Widodo telah membangun sekaligus memoderinisasi 7 PBLN. Tiga di Kalimantan, 3 di NTT, dan 1 di Papua. Tahun ini, pemerintah menargetkan bakal membangun 11 PBLN. Satu PBLN sudah selesai dibangun di Ende.

“Kita harapkan paling telat awal tahun depan selesai, sehingga bisa bertambah lagi 11. Baru kemudian ada beberapa lagi yang akan dibangun secara bertahap sampai dengan 2024,” jelas Tito.

Jenderal Purnawirawan Polri itu mengungkapkan, target pemerintah membangun PBLN ialah di pulau Kalimantan. Sebab di sana masih banyak garis tapal batas dengan negara tetangga yang belum jelas.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya