Berita

Menkeu Sri MUlyani/Net

Kesehatan

Di Balik Happy-nya Masyarakat Karena BPJS Batal Naik, Ada Menkeu Yang Pusing

SELASA, 10 MARET 2020 | 15:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kenaikan BPJS telah ditolak oleh Mahkamah Agung. Dengan demikian rencana kenaikan BPJS menjadi batal.

Batalnya kenaikan tersebut tak urung membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani dilanda kegalauan. Ia pun berpikir keras agar BPJS Kesehatan tak lagi defisit.

Ia menguraikan agar ada transparansi data agar semua pihak bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi.

"Kita minta BPJS Kesehatan transparan, biaya operasi berapa dan berapa gajinya, defisit berapa. Itu semua kita rangkum supaya masyarakat tahu ini masalah bersama, bukan 1 institusi. Ini dilakukan pemerintah," tegas Sri Mulyani, di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Selasa (10/3).

Menurutnya, keputusan pembatalan kenaikan akan berpengaruh untuk rakyat sendiri. Sebab saat memutuskan menaikan tarif sudah dihitung dan dipertimbangkan dengan matang. Jika dibatalkan, maka akan mempengaruhi sustainabilitas BPJS itu sendiri.

"Keputusan batalkan 1 pasal saja, itu pengaruhi seluruh sustainabilitas dari BPJS Kesehatan. Karena pada saat pemerintah buat Perpres itu semua aspek sudah dipertimbangkan," ungkapnya.

"Kita sangat paham mungkin tidak semua puas, tapi itu policy yang secara hati-hati pemerintah mempertimbangkan seluruh aspek," urainya lagi.

Pemerintah telah membayarkan tagihan untuk masyarakat tidak mampu, dengan total 96,8 juta. Menurut Sri Mulyani, seharusnya bagi yang mampu ikut gotong royong dengan dibagi menjadi 3 kelas tersebut.

"Dari swasta juga ikut gotong royong. Semua dihitung dalam rangka agar JKN bisa berjalan karena ada dana yang berasal dari APBN, Pusat, Daerah, Swasta dan Masyarakat mampu," terang Sri Mulyani.

BPJS adalah kegotongroyongan. Mestinya masyarakat memandang BPJS Kesehatan sebagai sebagai keseluruhan. Untuk kepentingan bersama.

Sri Mulyani pun mengatakan, konsekwensi pembatalan kenaikan BPJS sangat besar terhadap JKN.

"Karena kalau bicara ekosistem, tak mungkin bisa satu dicabut, sisanya pikir sendiri, ini kita lihat penuh," tegas Sri Mulyani.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya