Berita

Raja Salman dan anaknya Muhammad bin Salman/Net

Muhammad Najib

Menakar Dengan Nilai Islam Suksesi Di Saudi Arabia

SENIN, 09 MARET 2020 | 17:06 WIB | OLEH: DR. MUHAMMAD NAJIB

DUNIA terkejut dengan penangkapan sejumlah tokoh penting dari anggota keluarga istana Kerajaan Saudi Arabia beberapa hari yang lalu.

Diantara mereka yang ditangkap antara lain: Pangeran Ahmad bin Abdulaziz (adik Raja Salman), Muhammad bin Nayef bin Abdulaziz (keponakan Raja Salman), Nawaf bin Nayef (keponakan Raja Salman, adik dari Muhaammad bin Nayef).

Pangeran Muhammad bin Nayef bin Abduaziz (60) adalah mantan Putra Mahkota yang digeser oleh Raja Salman (84), dan posisinya kemudian diganti dengan putra kandungnya Muhammad bin Salman yang terkenal dengan akronimnya MBS, pada 2017.

Pangeran Ahmad bin Abdulaziz menentang diangkatnya MBS sebagai putra mahkota, dengan alasan menyalahi tradisi suksesi yang selama ini berlaku. Sebagai adik kandung Raja, ia merasa lebih berhak menduduki posisi yang kini diduduki MBS. Ia sempat melarikan diri ke London, Inggris.

Ia dirayu untuk pulang untuk sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan wibawa Kerajaan, saat kredibilitas MBS terpuruk akibat pembunuhan wartawan Washington Post Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi Arabia di Istanbul, Turki.

Ia bersedia kembali ke negaranya, setelah mendapatkan jaminan keamanan dari sejumlah tokoh, termasuk Presiden Amerika Donald Trump.

Bila apa yang terjadi saat ini dilihat sebagai bagian dari proses suksesi kepemimpinan di Kerajaan Saudi Arabia, maka jelas sekali melanggar tradisi yang dibangun sejak Kerajaan yang menaungi dua kota suci Islam ini didirikan. Lalu bagaimana jika merujuk pada nilai-nilai Islam?

Para mufasir klasik maupun kontemporer pada umumnya merujuk pada Al Qur'an Syurah Al Imran 159 dan As Syura 38, yang mendorong menggunakan mekanisme musyawarah dalam menentukan seorang pemimpin.

Jika merujuk pada pengalaman Khulafahu Rasyidin, maka musyawarah diantara para tokoh masyarakat sebagai wakil rakyat tidak selalu diakhiri dengan mufakat, akan tetapi ada juga yang dilakukan dengan voting.

Karena itu, prinsip-prinsip ini lebih dekat dengan praktik demokrasi modern. Tentu saja dimensi spiritual tidak terpisahkan sebagai bagian dari ruh atau nilai-nilai  Islam. Alasan inilah yang menyebabkan banyak negara Muslim modern memilih demokrasi, seperti Indonesia, Malaysia, atau Pakistan.

Bila merujuk pada landasan ini, maka praktik suksesi kepemimpinan di Saudi Arabia jelas sekali sangat jauh dari prinsip ini. Ia lebih dekat dengan pola suksesi kerajaan-kerajaan kuno yang bertahan sampai abad pertengahan. Pola suksesi seperti ini biasanya diiringi dengan kekerasan.

Sejumlah media terpercaya di Timur Tengah menempatkan MBS sebagai penguasa de facto menjadi aktor di balik penangkapan sejumlah orang penting keluarga istana ini, sebagai bagian dari upaya mengkonsolidasi kekuatan, bersamaan dengan ramainya rumor Raja Salman yang sedang sakit.

Sementara yang menjadi korban penangkapan, selain Ahmad bin Abduaziz yang menjadi rival MBS, keluarga Nayef, sejumlah pejabat militer, dan sejumlah pejabat di Kementrian Dalam Negri yang diduga menjadi pendukung adik Raja Salman yang bukan mustahil menjadi ancaman MBS dalam mengambilalih singgasana ayahandanya.

Penulis adalah pengamat politik Islam dan demokrasi.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya