Berita

Mendagri Tito Karnavian/Net

Politik

Mendagri: Netralitas Penyelenggara Pemilu Tingkat Kecamatan Dan Kelurahan Tidak Gampang

SENIN, 09 MARET 2020 | 15:50 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Aspek netralitas penting dan harus melekat bagi lembaga penyelenggara pemilu, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk menghasilkan pemimpin yang betu-betul diharapkan rakyat.

Begitu disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dalam diskusi publik bertajuk 'Urgensi Mewujudkan Pilkada Demokratis: Tantangan dan Harapan' di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (9/3).

“Kata netral saja itu enggak gampang untuk diterapkan, (memang) mudah diucapkan,” kata Tito.


Mantan Kapolri itu menjelaskan, KPU dan Bawaslu memiliki jaringan yang melibatkan jutaan orang hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan. KPU dan Bawaslu keanggotaanya permanen di tingkat pusat dan Provinsi namun bersifat ad hoc yang anggotanya ditunjuk dalam jangka waktu tertentu pada tingkatan di bawahnya, seperti kecamatan dan kelurahaan hingga KPPS.

“Tapi sampai ke bawahnya, kelurahan, kecamatan, TPS itu semua ad hoc dan dikasih honor aja. Ini yang sementara membuat godaan tinggi. Jadi saya kira enggak gampang untuk netral,” imbuh Tito.

Oleh karena itu, sambung Tito, berdasarkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa permasalahan Pemilu yang paling mendasar ialah ada di faktor penyelenggaranya.

Tak hanya itu, kontestan calon kepala daerah dan partai politik, serta tim sukses paslon juga turut andil menciptakan pemilu berkualitas yang diharapkan melahirkan pemimpin sesuai yang diharapkan.

“Prinsipnya adalah mereka harus bertanding secara sehat. Siap menang siap kalah, tapi itu teori dalam praktik tidak ada siap untuk kalah. Semuanya mau menang semua. Akibatnya menggunakan berbagai cara yang penting menang,” pungkas Tito.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya