Berita

Piter Abdullah/Net

Bisnis

Waspada, Ekonomi RI Bakal Turun Lagi Karena Investasi Asing Ogah Masuk Karena Corona

SENIN, 09 MARET 2020 | 10:28 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia anjlok mulai ramai diperbincangkan oleh para ekonom. Terlebih, ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan dua WNI positif terinfeksi virus corona baru (Covid-19).

Salah seorang ekonom dari Lembaga Riset Ekonomi CORE Indonesia, Piter Abdullah menganalisis anjloknya growth Indonesia dari sisi laju investasi asing di dalam negeri.

Katanya, potensi menurunnya ekonomi RI di bawah angka 5 persen mulai terlihat dari investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) dan investasi di sektor keuangan (Financial asset investment) atau biasa disebut investasi portofolio.

"Jadi investasi asing baik dalam bentuk protofolio maupun FDI akan turun," kata Piter Abdullah saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (9/3).

Lebih rinci, Piter Abdullah menjelaskan bahwa turunnya investasi portofolio karena kekhawatiran dari pasar global. Di mana, kecenderungan itu terlihat dari peralihan investasi ke bentuk instrument investasi yang bebas resiko.

"Baliknya ke Amerika atau dia investasi dalam bentuk emas. Berarati investasi portofolio kita turun. Itu tergambar di pasar modal kita yang indeks harga saham gabungan turun," kata Direktur Eksekutif Core Indonesia ini.

Sementara untuk investasi FDI, yang di mana investasinya dalam bentuk bangun pabrik dan sejenisnya, juga memiliki kecenderungan turun.

"Karena biasanya investasi dalam bentuk FDI diiringi juga dengan adanya tenaga asing yang masuk. Dengan adanya virus corona ini lalu lintas barang, lalu lintas modal terhambat. Jadi ya FDI juga akan turun," ungkap Piter Abdullah.

Untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen, paling minimal menurut Piter Abdullah, pemerintah mesti menggiatkan sejumlah insentif bagi pelaku pasar modal dan juga investor asing FDI.

"Pemerintah maupun Bank Indonesia sudah mengeluarkan paket-paket kebijakan, dalam rangka untuk menstabilkan nilai tukar, pasar keuangan, dan pemerintah juga sudah meberikan insentif-insentif, dan itu yang harus diteruskan dan lebih ditingkatkan lagi," ujar Piter Abdullah.

"Tapi pemerintah juga perlu mejaga daya beli masyarakat, supaya domestik demand atau permintaan domestik bisa tetap tinggi, sehingga pertumbuhan ekonimi kita tejaga. Sekarang ini pertumbuhan ekonomi kita ada potensi untuk turun di bawah 5 persen," pungkasnya menambahkan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya