Berita

Jokowi dan Ahok/Net

Politik

Ujang Komarudin: Apakah Jokowi Dan Ahok Saling Simpan Kartu?

SENIN, 09 MARET 2020 | 09:57 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Kemunculan nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai kandidat Kepala Badan Otoritas Ibukota Negara (IKN) baru menuai banyak kritik dari sejumlah kalangan.

Salah satunya pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin yang mempertanyakan mantan narapidana penistaan agama itu ditunjuk.

"Saya mengkritisi ya. Kita punya penduduk 250 juta. Masa nggak ada yang lain sih? Kenapa hanya Ahok?" ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (9/3).

Pertanyaan Ujang tersebut bukan tanpa alasan. Selain Ahok pernah dipenjara karena tersandung kasus penistaan agama, Indonesia juga masih memiliki banyak tokoh hebat.

Untuk itu, Ujang menyarankan agar presiden bisa memikirkan dan memberikan kesempatan untuk tokoh lainnya dalam menyelesaikan persoalan itu.

Lebih lanjut, Ujang menduga-duga alasan khusus di balik keputusan Jokowi memasukkan nama Ahok dalam kandidat kepala IKN. Dia lantas bertanya-tanya, apakah ada kekuatan khusus yang dimiliki Ahok sehingga Jokowi tidak berkutik.

“Kita tidak tahu apakah di belakang mereka sama-sama punya kartu atau tidak. Ini kan membahayakan publik ya," jelas Ujang.

“Tapi pada akhirnya, akan semakin dalam ketidakpercayaan masyarakat kepada kepemimpinan Jokowi," pungkasnya.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin sebelumnya sempat mengomentari penolakan publik terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurutnya, penolakan itu banyak disandarkan pada rasa kebencian.

"Kalau dia (Ahok) punya kemampuan, kalau dia punya leadership, kalau dia punya management yang bagus, kalau dia memberikan perhatian full terhadap kepercayaan amanah yang diberikan oleh Presiden untuk memimpin CEO dari IKN, kenapa mesti pakai agama apa orang-orang ini semua?" ujarnya kepada wartawan, Minggu (8/3).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya