Berita

Ali Mochtar Ngabalin/RMOL

Politik

Ahok Ditolak Jadi Kepala Otoritas IKN, Ali Ngabalin: Islam Melarang Karena Kebencian Memperlakukan Orang Secara Tidak Adil

SENIN, 09 MARET 2020 | 00:25 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menilai penolakan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berlandaskan kebencian.

Menurut Ali Mochtar Ngabalin, seseorang dilarang hanya berdasarkan kebencian kepada orang seperti Ahok yang menjadi calon Kepala Badan Otoritas Ibukota Negara (IKN).

"Jangan karena kebencianmu kepada seseorang kamu tidak berlaku adil kepadanya, menurut Al Qur'an," ucap Ali Mochtar Ngabalin kepada wartawan di Upnormal Coffee Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (8/3).

"Jangan karena kebencianmu kepada seseorang kamu berlaku tidak adil kepada mereka. Orang lain itu bukan saja orang Islam, mau Katholik, mau Protestan, mau Hindu, mau Budha. Jangan karena kita benci kepada seseorang kita berlaku tidak adil," jelasnya.

Bahkan, Ali Ngabalin mengaku heran terhadap pihak-pihak yang menolak Ahok untuk jadi pimpinan di IKN nantinya yang selalu dibenturkan dengan agama.

"Kalau dia (Ahok) punya kemampuan, kalau dia punya leadership, kalau dia punya management yang bagus, kalau dia memberikan perhatian full terhadap kepercayaan amanah yang diberikan oleh Presiden untuk memimpin CEO dari IKN, kenapa mesti pakai agama apa orang-orang ini semua?," katanya terheran.

Karena kata Ali, dalam agama Islam dilarang untuk memperlakukan seseorang dengan tidak adil hanya berlandaskan kebencian.

"Kalau agama Islam pasti melarang, tidak boleh orang ada yang karena kebenciannya dia memperlakukan orang secara tidak adil," terangnya.

Dengan demikian, Ali mengaku keberatan terhadap penolakan Ahok yang menjadi calon pimpinan ibukota negara baru.

"Sebagai ketua Mubaligh, Pengurus Pusat Badan Mubaligh seluruh Indonesia saya keberatan, kalau ada orang Islam yang keberatan saya mau bilang dia pakai agama apa dalam mendeteksi itu, jangan ragu-ragu," pungkasnya.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya