Berita

Aksi FPI di depan Kedubes India/RMOL

Politik

Enam Tuntutan FPI Dkk, Salah Satunya Bawa PM India Ke Mahkamah Internasional

JUMAT, 06 MARET 2020 | 20:51 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pemerintah Indonesia didesak turut berperan aktif mendorong Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi di bawa ke Mahkamah Internasional (International Criminal Court) terkait dengan upaya diskriminatif kepada minoritas mengenai hak kewarganegaraan di India.

Sebab hal itu telah memicu kerusuhan dan kekerasan yang terjadi di India beberapa waktu belakangan.

Demikian salah satu tuntutan yang dibawa peserta aksi Solidaritas Untuk Muslim India yang digelar di depan Kedutaan Besar (Kedubes) India di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/3).

Setidaknya, ada enam poin yang disampaikan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), KH. Ahmad Sobri Lubis yang disampaikan di atas mobil komando.

"Satu, menuntut pemerintah India segera menghentikan berbagai tindakan persekusi terhadap umat Islam di India. Dua, menuntut pemerintah India mencabut Undang-Undang Kewarganegaraan India yang sangat diskriminatif terhadap umat Islam," ucap KH. Ahmad Sobri Lubis.

Dorongan untuk membawa PM India ke Mahkamah Internasional menjadi poin ketiga yang disampaikan massa. Bagi mereka, India telah menjadi sponsor pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat terhadap umat Islam India.

Tak hanya itu, pimpinan dan anggota DPR RI uga diminta untuk mendorong pemerintah melalui kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif sesuai dengan amanat konstitusi.

Yang tak kalah penting, kata Sobri, mereka mengimbau kepada lembaga-lembaga kemanusiaan dan HAM di Indonesia maupun Internasional memberikan perhatian yang adil dan proporsional atas terjadinya pelanggaran HAM berat terhadap muslim.

"Terakhir, menyerukan umat Islam Indonesia untuk terus melakukan aksi protes ke Kedutaan besar India maupun juga ke konsulat-konsulat lain  hingga tidak ada lagi diskriminatif terhadap muslim India," pungkas Sobri.

Tuntutan tersebut ditandatangani oleh Ketum FPI, KH. Sobri Lubis; Ketua PA212, Ustaz Slamet Maarif,;dan Ketua GNPF-Ulama, Ustaz Yusuf Martak.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya